Ancaman siber terus berkembang dan menjadi tantangan yang Lebihterus kompleks Untuk Usaha Ke Asia Tenggara. Foto: ist
Menurut data terbaru Untuk Kaspersky, lebih Untuk 24 juta insiden Alat terdeteksi Ke kawasan ini hanya Untuk enam bulan pertama 2024.
Angka ini Menunjukkan betapa seriusnya situasi Perlindungan siber yang dihadapi Dari Usaha Ke Daerah yang Di Merasakan Kemajuan ekonomi digital pesat ini.
Vietnam dan Indonesia Karena Itu Sasaran Utama
Vietnam dan Indonesia muncul sebagai Bangsa Bersama jumlah insiden Alat tertinggi Ke kawasan ini.
Malware yang menyebar Melewati Alat penyimpanan seperti USB flash drive, CD, dan DVD menjadi penyebab utama serangan.
File yang awalnya terlihat tidak berbahaya, seperti Inisiatif Untuk penginstal yang kompleks atau file terenkripsi, juga seringkali disalahgunakan Dari pelaku kejahatan siber Sebagai menyusup Ke sistem.
Kurangnya Kesadaran dan Perlindungan yang Lemah
Yeo Siang Tiong, General Manager Sebagai Asia Tenggara Ke Kaspersky, menjelaskan bahwa peningkatan Konversi Digital Ke berbagai sektor telah menciptakan permukaan serangan yang lebih luas Untuk para pelaku kejahatan siber.
Ke Di Itu, kurangnya kesadaran Berencana praktik Perlindungan siber yang baik dan pemanfaatan solusi Perlindungan yang tidak memadai juga
menjadi faktor pendorong meningkatnya ancaman.
“Perlindungan Pada serangan yang berasal Untuk Alat yang dapat dilepas atau berkas yang tidak terbuka memerlukan solusi Perlindungan yang kuat dan komprehensif,” ujar Yeo.
Rekomendasi Kaspersky Sebagai Meningkatkan Perlindungan Siber
Sebagai melindungi Usaha Untuk ancaman siber yang Lebihterus canggih, Kaspersky Menyediakan beberapa rekomendasi, Di lain:
– Perbarui Alat lunak secara rutin: Patch Perlindungan yang rutin Berencana menutup celah yang dapat dimanfaatkan Dari pelaku kejahatan siber.
– Cadangkan data secara teratur: Hal ini Berencana membantu meminimalkan kerugian jika terjadi serangan ransomware atau kehilangan data.
– Hindari mengunduh Alat lunak Untuk sumber yang tidak terpercaya: Malware seringkali disebarkan Melewati Alat lunak bajakan atau Alat Lunak yang tidak resmi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 24 Juta Insiden Siber Guncang Asia Tenggara Untuk 6 Bulan Terakhir