Bisnis  

Pemerintah Luncurkan Sistem Regsosek, Bisa Hemat hingga Rp50 T

Pembantu Presiden Pembantu Presiden Perancangan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Pemerintah Melakukan kolaborasi pemanfaatan sistem registrasi sosial ekonomi (regsosek) Di rangka mendukung Visi Indonesia Emas 2045 berdasarkan Perancangan dan penganggaran berbasis data yang valid dan akurat.

Pembantu Presiden Pembantu Presiden Perancangan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, data sosial ekonomi yang akurat, komprehensif, dan berperingkat merupakan pondasi yang kuat Di Perancangan Inisiatif-Inisiatif pembangunan.

Menurut Suharso, ketersediaan data yang lengkap, akurat, dan mutakhir dapat Meningkatkan akurasi penyasaran Inisiatif-Inisiatif pembangunan yang Berpotensi Untuk menghemat Biaya sebesar Rp50 triliun Di menyempurnakan ketepatsasaran Inisiatif. Perancangan pembangunan harus didasarkan Ke data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang dimiliki Regsosek Akansegera memudahkan Untuk mengidentifikasi Kandidat penerima manfaat.

“Seperti data Regsosek dapat digunakan Untuk Meneliti Situasi Rumah beserta anggota Rumah tangga guna memastikan Dukungan yang diperlukan sesuai Di kebutuhan mereka. Kita dapat memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan Menyediakan dampak maksimal Untuk Pembaruan Area dan tentunya Keadaan Komunitas,” kata Suharso Ke Kegiatan Peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Registrasi Sosial Ekonomi Di Mendukung Visi Indonesia Emas 2045, Ke Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Kegiatan Peluncuran Kolaborasi Pemanfaatan Sistem Registrasi Sosial Ekonomi Di Mendukung Visi Indonesia Emas 2045 diselenggarakan Di Kementerian Perancangan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Kementerian/Lembaga dan turut didukung Di Skala, Inisiatif Kemitraan Australia dan Indonesia Untuk akselerasi layanan dasar.

Selain dimanfaatkan Di instansi Pemerintah Pusat dan Lokasi, kata Suharso, akses data Regsosek juga Akansegera diberikan kepada akademisi dan organisasi Komunitas Untuk mendukung proses-proses kajian ataupun kegiatan lainnya yang dapat mendukung kesuksesan pelaksanaan Inisiatif Pemerintah. Suharso menjamin, proses ini dilaksanakan Di memperhatikan prinsip-prinsip perlindungan data pribadi.

Suharso menambahkan, Bappenas juga telah Menyusun platform Monografi Digital yang merupakan Sistem Perancangan Pembangunan Berbasis Data Regsosek Terpadu (Sepakat). Melewati Sepakat, kata Suharso, proses Perancangan, penganggaran, monitoring, dan evaluasi Inisiatif pembangunan dapat dilakukan Di menggunakan data Regosek secara cepat dan akurat Ke tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota hingga Desa/Kelurahan.

“Sepakat menjadi platform terbuka Untuk dapat melakukan analisis lebih tajam Di adanya Regsosek. Sepakat Edu merupakan platform pembelajaran mandiri (self-learning) yang dikembangkan Untuk penyebaran pemanfaatan data Regsosek yang dapat diakses Melewati Gadget Lunak Sepakat,” ujar Suharso.

Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Di Negeri, Teguh Setyabudi mengatakan sistem registrasi sosial ekonomi bisa membantu pemerintah Di Menimbang pemberian Dukungan sosial.
Data Keadaan sosial Pada ini masih bersifat sektoral dan terfragmentasi dan ini menyulitkan Di melakukan evaluasi pemberian Dukungan sosial Lantaran pemerintah tidak punya data yang komprehensif.

“Di adanya Regsosek diharapkan tercipta satu data Indonesia yang bisa membantu pemerintah pusat dan juga pemerinah Lokasi Di mewujudkan Keadaan Komunitas yang merata dan tepat sasaran Ke seluruh Indonesia,” kata Teguh.

Teguh menambahkan, data registrasi sosial ekonomi mempunyai peranan penting Di pembangunan khususnya Ke Lokasi. Hal itu lantaran penggunaan data Regsosek Akansegera menjamin akurasi Inisiatif yang dirancang bisa tepat sasaran.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pemerintah Luncurkan Sistem Regsosek, Bisa Hemat hingga Rp50 T