Jakarta –
Seorang turis dibunuh Didalam dibakar hidup-hidup Setelahnya dikeroyok Dari massa Setelahnya dituduh menghina Al Quran. Polisi menyebut Di melakukan penyelidikan.
Peristiwa itu terjadi Di Madyan, Swat, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan Ke Sabtu (22/6/2024). Kantor polisi juga dibakar.
Madyan, destinasi wisata terkenal Di Lembah Swat, terletak kurang lebih 245 kilometer Didalam Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Kepolisian melaporkan kerusuhan itu dimulai Pada polisi memindahkan Dugaan Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Ismail, Di Kantor Polisi Madyan Untuk diinterogasi. Ismail adalah seorang turis Didalam provinsi Punjab Dibagian timur. Dia menginap Di sebuah hotel setempat ketika massa menuduhnya membakar halaman-halaman Al Quran.
Petugas Polisi Distrik Swat Zahidullah Khan mengatakan massa berhasil mengalahkan petugas dan membawa Ismail pergi. Mereka membakar kantor polisi dan kendaraan polisi, Lalu membakar hidup-hidup Ismail Di Ditengah jalan.
Khan mengatakan telah menurunkan pasukan polisi Di Madyan Untuk mengendalikan situasi mengerikan itu. Dia juga menyebut polisi Di mengidentifikasi orang-orang yang terlibat Di penyerangan dan pembakaran kantor polisi.
Video yang beredar Di media sosial Menunjukkan massa berkumpul Di Disekitar jenazah yang terbakar dan kerumunan Di luar kantor polisi.
Penonton bersorak dan bertepuk tangan Pada jenazah Ismail terbakar.
Walaupun merupakan kejahatan berat, polisi belum melakukan penangkapan. Investigasi Di berlangsung, dan pihak berwenang Melakukanupaya mengumpulkan rincian Lebih Jelas.
Peristiwa mengerikan itu menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan wisatawan dan stabilitas kawasan.
Ketua Pembantu Kepala Negara Khyber Pakhtunkhwa Ali Amin Gandapur menghubungi kepala polisi Area dan memerintahkan tindakan Untuk mengendalikan situasi sesegera Mungkin Saja.
Di sebuah pernyataan yang diunggah Dari Pakistan Tehreek-e-Insaf, Gandapur Mengungkapkan penyesalannya atas insiden tersebut dan meminta ketenangan, serta mendesak Kelompok Untuk tetap damai.
Mantan Pembantu Kepala Negara Penerangan Fawad Chaudhry sangat kecewa atas berlanjutnya Tindak Kekerasan Yang Berhubungan Didalam tuduhan penodaan agama Di Pakistan.
Warganet mengomentari peristiwa itu. Sebagian besar tidak Merasakan Tindak Kekerasan brutal tersebut.
“Orang-orang menuduh orang lain melakukan penistaan agama seolah-olah itu biasa saja. Begitu banyak orang mati sia-sia hanya Lantaran tuduhan palsu tersebut,” tulis salah satu warganet.
“Mengapa mereka tidak menyerahkan dia kepada Tuhan? Dia Berencana hidup Pada ini,” yang lain menimpali.
“Tidak seorang pun berhak Membahas nyawa orang lain atau diri sendiri. Ismail Mungkin Saja telah bertobat Sebelumnya kematiannya tetapi mereka Justru tidak memberinya kesempatan,” ujar yang lain.
“Orang-orang itu harus ditangkap. Polisi sudah Membahas tindakan terhadapnya, mengapa mereka main hakim sendiri?” kata yang lain.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Polisi Selidiki Tragedi Turis Dituduh Hina Al Quran, Dikeroyok, Lalu Dibakar