Jakarta –
Sesudah lima hari penuh bekerja dan beraktivitas, akhir pekan kerap menjadi ajang ‘balas dendam’ atau catch-up sleep Sebagai tidur lebih lama. Meski terkesan sepele, tidur lebih lama Ke akhir pekan ternyata bisa Mengurangi risiko terkena depresi.
Di Studi terbaru yang diterbitkan Ke Journal of Affective Disorders, peneliti Memperhatikan keterkaitan Di catch-up sleep dan risiko depresi. Di 8 ribu orang yang diteliti Yang Berhubungan Didalam penilaian penurunan risiko depresi, setengah Ke antaranya tidur lebih lama Ke akhir pekan.
Secara keseluruhan, tidur satu atau dia jam lebih lama Memiliki risiko 46 persen lebih rendah Menunjukkan tanda-tanda depresi.
“Temuan kami dapat Menyediakan bukti epidemiologis tambahan Sebagai efek tidur Ke Tanda depresi,” kata Skuat peneliti Ke Journal of Affective Disorders.
Analisis Lebih Jelas Menunjukkan bahwa kaitan Di tidur Ke akhir pekan dan penurunan Tanda depresi terutama terlihat Ke individu yang tidur 6 jam atau kurang Ke hari kerja. Kaitan tersebut juga cenderung lebih kuat Ke pria dan orang dewasa Ke bawah usia 65 tahun.
Tanda depresi dapat mencakup perasaan sedih yang terus-menerus dan kurangnya minat Ke Kegiatan yang dulunya menyenangkan. Analisis Lebih Jelas mengungkapkan bahwa tidur tambahan Ke akhir pekan Pada Tanda depresi memberi manfaat terutama ada Ke orang yang tidur enam jam atau kurang Ke hari kerja.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ternyata ‘Balas Dendam’ Tidur Lebih Lama Ke Weekend Kurangi Risiko Depresi