Jakarta –
Menambahkan garam Ke Konsumsi ternyata ada etiketnya. Kamu bisa dicap tidak sopan atas hal ini. Lalu seperti apa cara yang paling baik?
Beberapa orang senang menambahkan garam Ke Konsumsi mereka Sebab merasa kurang asin. Hal ini sebenarnya sesuai selera dan preferensi tiap orang, tapi ternyata bisa mencerminkan perilaku tidak sopan.
Mengutip Huff Post (3/7/2024), pakar etiket Nick Leighton Membeberkan jika kamu datang sebagai tamu lalu menambahkan garam Ke Konsumsi buatan tuan Tempattinggal, maka bisa berarti kamu meragukan kemampuan masak mereka dan menilai Konsumsi itu buruk.
“Tuan Tempattinggal yang sopan tidak Berencana pernah mengatakan apa pun tentang bumbu yang Anda berikan Ke Konsumsi mereka, tetapi mereka hampir pasti Berencana memperhatikannya dan mencatatnya,” kata Leighton.
Seorang chef yang tersinggung dapat menafsirkan bahwa tindakan menambah garam Ke Konsumsi adalah bentuk bahwa kamu tidak memercayai Kekuatan mereka Ke dapur. Beberapa Justru Mungkin Saja berpikir hal itu Menunjukkan sesuatu tentang karakter si penabur garam.
Perihal menabur garam Ke Konsumsi ternyata sudah Memperoleh makna filosofi Sebelum dulu. Ke Amerika Serikat ada cerita terkenal yang kerap disebut tes Henry Ford atau Thomas Edison.
Cerita ini mengisahkan dahulu seorang petinggi perusahaan kerap mengajak kandidat pelamar Untuk makan malam. Jika pelamar itu memberi garam Ke Konsumsi Sebelumnya mencicipinya, maka mereka gagal Menyambut pekerjaan.
Hal tersebut dapat mengindikasikan seseorang berpikiran sempit dan membuat asumsi Sebelumnya Membahas tindakan.
Kearifan Lokal Global berbeda soal menambahkan garam Ke Konsumsi
Foto: Getty Images/ClarkandCompany
|
Lantas apakah menabur garam Ke Konsumsi benar-benar tidak sesuai Kearifan Lokal Global atau norma kesopanan?
Ternyata jawabannya tidak sesimpel iya atau tidak. Menambahkan garam Ke Konsumsi atau disebut salting Untuk bahasa Inggris, bisa menjadi topik rumit yang mengarah Ke sensitivitas Kearifan Lokal Global.
Pakar etiket Keberagaman Kearifan Lokal Global Jane Ho mengutip Sinema tahun 1993 yang sangat terkenal “The Joy Luck Club” sebagai contoh mengapa pertanyaan etiket ini dapat bergantung Ke konteks Kearifan Lokal Global.
Menyajikan Konsumsi Ke seseorang adalah bentuk perhatian. “Untuk Kearifan Lokal Global China, kamu Menunjukkan rasa cinta lewat memasakkan Konsumsi Untuk seseorang, seperti Ke Kearifan Lokal Global banyak Negeri lain.” kata Ho.
Untuk Sinema, dikisahkan Waverly yang merupakan orang keturunan China mengajak pacarnya, Rich Untuk makan malam bersama keluarga. Ibu Waverly yaitu Lindo lantas menyuguhkan Konsumsi.
Akan Tetapi, Waverly lupa bilang Ke Rich tentang Kearifan Lokal Global makan ala orang China. Biasanya sang ibu Berencana menghina hidangan yang paling ia banggakan dan menyebutnya “tidak cukup asin.”
“Itulah isyarat Untuk kami Untuk memakannya dan Mengungkapkan bahwa itu adalah yang terbaik yang pernah ia buat,” kata Waverly Untuk Sinema tersebut.
Rich yang tidak tahu kalau ungkapan “tidak cukup asin” itu hanya kiasan lantas bilang, “Yang dibutuhkan adalah sedikit tambahan kecap asin.” Alhasil keluarga Waverly pun kaget.
Untuk konteks Ke atas, Rich tentu saja tidak sengaja dan tidak bermaksud Memutuskan masakan buatan ibu Waverly. Ia tidak tahu latar Kearifan Lokal Global Ke baliknya.
Ho menyimpulkan kalau perbedaan Kearifan Lokal Global Ke China dan Amerika Serikat ini bisa menjadi contoh bagaimana kita menyikapi perbedaan Di bijak.
Ho mengatakan, Untuk Kearifan Lokal Global China banyak komunikasi dilakukan Lewat konteks dan membaca yang tersirat. Sedangkan Ke Amerika Serikat, semua sesuai Di yang dikatakan.
Karena Itu jika ingin aman, lebih baik tidak menambahkan garam Ke Konsumsi Ke Di sosok pembuatnya. Ini sebagai cara menjaga kesopanan.
Ho senditi mengaku tidak Berencana pernah meminta garam jika ia makan Ke luar, terutama Ke restoran berbintang Michelin.
“Tentu saja ada beberapa situasi Ke mana Anda Mungkin Saja ingin tidak memberi garam Ke Konsumsi Anda Walaupun Anda merasa perlu, seperti Pada makan Ke Tempattinggal mertua Anda Untuk pertama kalinya,” tambah Leighton.
Menambahkan garam Ke Konsumsi sejatinya sesuai preferensi setiap orang. Baca halaman Berikutnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tambahkan Garam Ke Konsumsi Berarti Tak Sopan, Ini Kata Pakar Etiket