Gaikindo mengungkapkan penjualan Kendaraan Pribadi Merasakan penurunan Di awal 2024. FOTO/dok.SINDOnews
Sekretaris Utama Gaikindo, Kukuh Kumara menjelaskan stagnasi penjualan pasar Kendaraan Pribadi ini lantaran gap pendapatan Tempattinggal tangga Di harga Kendaraan Pribadi Terbaru terlalu jauh. Ia mengatakan, jurang Di pendapatan per kapita Kelompok Di harga Kendaraan Pribadi Terbaru Lebih melebar.
“Pemerintah meminta kalau bisa produsen Kendaraan Pribadi kita masuk 10 besar produsen Kendaraan Pribadi terbesar Di dunia. Kita memang sudah masuk one million club, Akan Tetapi Situasi kali ini menyebabkan kita turun lagi Di level 15 dunia,” kata Kukuh Untuk Peristiwa IDX Channel, Jumat (12/7/2024).
Kukuh mengungkapkan selain faktor pendapatan, adanya kenaikan suku bunga Internasional dan lonjakan kredit macet. Terlebih, situasi pasar Kendaraan Pribadi Indonesia juga dipengaruhi Di pengetatan pemberian kredit Di perusahaan pembiayaan kepada Kelompok. “Ini diperlukan upaya keras kita Sebagai mengembalikan tingkat penjualan itu,” ucap Kukuh.
Data yang diperoleh Gaikindo Untuk rentang waktu Januari sampai Mei 2024, total produksi Kendaraan Pribadi Sebagai wholesales yaitu 334.969 unit. Sedangkan Sebagai Ritel sales yaitu 362.698 unit Agar totalnya yakni 466.230 unit.
Di Detail, penjualan wholesales Kendaraan Pribadi nasional Di bulan Mei 2024, dikutip Di Gaikindo, Merasakan penurunan dibandingkan Mei 2023 sebesar 13,3%. Di Mei 2023 tercatat Kendaraan Pribadi yang terjual yakni 82.189 unit, Lalu setahun setelahnya yakni hanya terjual 71.263 unit Kendaraan Pribadi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kredit Macet Meresahkan, Penjualan Kendaraan Pribadi Terbaru Lesu Di Awal 2024