Jakarta –
Mengonsumsi gula yang berlebih dapat berdampak Ke Keadaan, khususnya Ke organ tubuh. Gula sebenarnya dibutuhkan Dari tubuh sebagai sumber energi atau bahan bakar tubuh agar bisa bekerja secara optimal.
Secara alami, gula dapat ditemukan Ke sejumlah asupan, seperti buah-buahan. Sejumlah Citarasa ataupun minuman juga bisa mengandung gula tambahan.
Meski begitu, konsumsi gula perlu dibatasi agar tak menjadi ‘bumerang’ Untuk tubuh. Menurut Harvard Health Publishing, ketika mengkonsumsi gula, sebagian besar gula Akansegera dipecah dan diserap Ke usus kecil. Enzim khusus menyerang molekul yang lebih besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana, yakni glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Hati dan otot Akansegera menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, sebuah molekul yang dapat diubah kembali menjadi glukosa Di tubuh membutuhkannya.
Akan Tetapi, Di glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa darah Akansegera Meresahkan. Berikutnya, pankreas Akansegera Mengintroduksi hormon insulin Sebagai membantu glukosa mencapai sel tujuan atau target yang dibutuhkan tubuh.
Pakar gizi Kelompok dr Tan Shot Yen menjelaskan kelebihan mengonsumsi gula dapat memicu sejumlah risiko masalah Keadaan. Ke antaranya:
- Ketagihan. Meningkatnya kebutuhan rasa manis berlebih
- Kegemukan, kerapuhan tulang
- Kelebihan gula darah, berisiko diabetes hingga stroke.
- Kolesterol jahat Meresahkan, Di risiko Gangguan jantung
- Kemungkinan kanker Meresahkan akibat konsumsi gula, biasanya dikaitkan Di produk ultra proses dan kegemukan
“Masalah gula bablas menyebabkan insulin meroket, yang tadinya bertujuan menekan gula agar tidak terjadi diabetes. Dan kelebihan gula ini disimpan Karena Itu lemak,” ucapnya Di dihubungi detikcom, Senin (3/6/2024).
“Yang bahaya jika terus-terusan insulin digenjot maka bisa terjadi resistensi insulin, insulinnya sudah kebal, nggak bisa lagi nurunin gula darah, Di akibat diabetes terjadi,” sambungnya lagi.
Lantas Bagaimana Cara Aman Konsumsi Gula?
dr Tan menjelaskan sebaiknya mengonsumsi gula yang berasal Di sumber aslinya, seperti beras, umbi, jagung, sagu, sayur, dan buah.
“Lalu sebisa Mungkin Saja tidak perlu menambah olahan pabrik, seperti gula pasir hingga pemanis buatan,” katanya.
Hindari juga Ketahanan Pangan kemasan yang bergula tinggi, serta waspadai Di ‘gula tersembunyi’ Ke Untuk produk kemasan dan biasakan memahami label Ketahanan Pangan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Hati-hati, Bisa Begini Efeknya Ke Tubuh Jika Kelebihan Konsumsi Gula