Harga Energi mentah anjlok Sesudah Organisasi Energi memangkas proyeksi Perkembangan permintaan. Untuk pertama kalinya, Brent diperdagangkan Ke level terendah Dari Desember 2021. Foto/Dok
Harga patokan Dunia Brent tercatat menyusut 3,7% menjadi USD69,08 per barel. Posisi tersebut menandai Untuk pertama kalinya, Brent yang menjadi patokan Energi Dunia diperdagangkan Ke bawah USD70 Dari Desember 2021.
Sambil Itu patokan Energi mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), turun lebih Bersama 4% Ke level USD65,72 per barel. Energi mentah berjangka WTI mencapai level terendah Dari Mei 2023.
Ke sesi perdagangan hari ini, Rabu (11/9/2024) harga Energi mentah mencoba bangkit Bersama mencetak rebound Ke Ditengah kekhawatiran tentang Badai Tropis Francine yang bisa mengganggu pasokan Energi. Akan Tetapi lonjakan harga Energi masih Ke bawah level USD70/barel.
Energi mentah berjangka Brent naik 39 sen, atau 0,6% menjadi USD69,58 per barel Ke 00.31 GMT, sedangkan Energi mentah berjangka AS menjadi USD66,19 per barel, atau Merasakan kenaikan tipis 44 sen yang setara Bersama 0,7%.
Kedua patokan turun hampir USD3 Ke hari Selasa, Bersama Brent mencapai level terendah Dari Desember 2021 dan WTI jatuh Ke posisi terbawah Dari Mei 2023.
Organisasi Energi mengatakan Untuk laporan bulanan Ke hari Selasa bahwa permintaan Energi dunia Berencana Menimbulkan Kekhawatiran Di dua juta barel per hari (bph) Ke tahun 2024, Di 80.000 barel per hari lebih lambat Bersama Prakiraan Sebelumnya Itu.
Patokan Energi Brent telah diperdagangkan Ke bawah USD70 Lantaran Organisasi Energi memangkas Prakiraan Perkembangan permintaannya. Hingga bulan lalu, Organisasi Energi mempertahankan proyeksinya tidak berubah Dari pertama kali dibuat Ke Juli 2023.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Harga Energi Dunia Turun Ke Level Terendah Dari 2021