loading…
Keputusan CHT yang berlaku Di ini baik Untuk sisi tarif dan strukturnya dinilai masih belum efektif. FOTO/dok.SINDOnews
Keputusan kenaikan CHT sebesar 10% Di tahun 2024 dinilai tidak efektif Didalam adanya perpindahan konsumsi Hingga rokok yang lebih murah dan rokok ilegal, yang terlihat Untuk penurunan golongan 1 sebesar 3% year on year (yoy), tapi terjadi kenaikan Di golongan 2, yaitu 14,2 % yoy.
Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Penanaman Modal Asing Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, melihat penurunan realisasi CHT dan produksinya ini perlu Bagi Di evaluasi, terutama jika kenaikan cukainya terlalu tinggi. Menurutnya, kenaikan cukai yang fluktuatif hingga eksesif dapat mempengaruhi penurunan penerimaan yang jauh lebih besar lagi.
Walau sudah ditetapkan sistem multiyears yang memudahkan pelaku usaha, Heri mengatakan besaran tarifnya juga harus tetap diperhatikan dan jangan terlalu eksesif. “Lantaran cukai kan bergantung Di CHT, Didalam Sebab Itu kenaikan Hingga Di harus hati-hati betul jangan sampai penerimaan cukai justru tidak optimal,” terangnya, Selasa (4/6/2024).
Heri menjelaskan Fluktuasi Harga rokok yang lebih tinggi Untuk Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa Akansegera mengubah perilaku perokok Bagi menyesuaikan konsumsi rokoknya Didalam pendapatannya. Artinya kesempatan perokok Bagi berpindah konsumsi Hingga rokok yang lebih mudah dijangkau atau rokok murah Akansegera Lebihterus tinggi, Malahan Hingga rokok ilegal. Hal ini tentu merugikan Kesejajaran Kelompok dan adanya potensi penerimaan cukai yang hilang.
“Artinya harus ada benteng lain selain cukai yang harus dikuatkan Lantaran Di ini unsur pengendalian yang berjalan Mutakhir cukai. Tapi tetap harus memperhatikan perlindungan industri dan penyerapan tenaga kerjanya, Didalam Sebab Itu harus hati-hati betul,” ucapnya.
Untuk menetapkan Keputusan cukai, Heri merekomendasikan perlu adanya roadmap jangka panjang Bagi struktur tarif cukai agar perhitungannya transparan. “Didalam Sebab Itu memang perlu dibenahi (struktur tarif cukai) supaya semua tahu argumentasi dan rumusnya. Formula tarif cukainya juga harus jelas supaya kuat argumennya,” tegasnya.
Yang Terkait Didalam peralihan konsumsi Hingga rokok murah, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Agus Suyanto, menjelaskan banyaknya layer Untuk struktur tarif cukai rokok mempengaruhi besarnya tarif cukai dan harga produk-produk tembakau Di Indonesia.
“Perbedaan pungutan cukai Untuk masing-masing layer itu cukup signifikan. Ini yang memicu produsen berpindah Untuk satu layer Hingga layer lainnya Didalam cara memproduksi Produk sejenis bermerek Mutakhir Didalam harga lebih murah,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tak Hanya Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok