Jakarta –
Dunia Terbaru saja mencetak Pencapaian Terbaru sebagai tahun pertama Di suhu Internasional melampaui 1,5 derajat Celsius Di atas masa pra-industri, demikian pengumuman para ilmuwan Di Jumat (10/11/2024).
Catatan sejarah tersebut dikonfirmasi layanan Pemanasan Global European Union’s Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, yang Berkata Pemanasan Global Mendorong suhu planet Hingga tingkat yang belum pernah dialami Bersama manusia Sebelumnya Itu.
“Lintasannya sungguh luar biasa,” kata Direktu C3S Carlo Buontempo kepada Reuters, menjelaskan bagaimana setiap bulan Di 2024 adalah suhu terpanas atau kedua terpanas, Sebelum pencatatan dimulai.
Suhu rata-rata planet Di 2024 adalah 1,6 derajat celsius. Lebih tinggi daripada 1850-1900, ‘periode pra-industri’ Sebelumnya manusia mulai membakar bahan bakar fosil yang Mengeluarkan CO2 Di skala besar.
Tahun lalu menjadi tahun terpanas Di dunia Sebelum pencatatan dimulai, dan masing-masing Bersama 10 tahun terakhir termasuk Di Di 10 tahun terpanas yang pernah tercatat.
Dampak Pemanasan Global kini terlihat Di setiap benua.
Kebakaran Liar yang Mengamuk California minggu ini menewaskan sedikitnya lima orang dan menghancurkan ratusan Tempattinggal.
Di 2024, Bolivia dan Venezuela juga Merasakan kebakaran parah, Sambil Bencana Alam besar Mengamuk Nepal, Sudan, dan Spanyol, serta gelombang panas Di Meksiko dan Arab Saudi menewaskan ribuan orang.
Pemanasan Global memperburuk badai dan hujan lebat, Lantaran atmosfer yang lebih panas dapat menampung lebih banyak air, menyebabkan hujan deras. Jumlah uap air Di atmosfer planet ini mencapai Pencapaian tertinggi Di 2024.
Chukwumerije Okereke, seorang profesor tata kelola iklim Internasional Di Universitas Bristol, Inggris, mengatakan tonggak sejarah 1,5 derajat Celsius seharusnya menjadi peringatan keras Bagi para pemangku Keputusan Bagi membuat ramah lingkungan.
“Terlepas Bersama semua peringatan yang telah diberikan para ilmuwan, Negeri-Negeri terus gagal memenuhi tanggung jawab mereka,” katanya kepada Reuters.
Konsentrasi karbon dioksida Di atmosfer, gas Tempattinggal kaca utama, mencapai titik tertinggi Terbaru sebesar 422 Pada per juta Di 2024, kata C3S.
Zeke Hausfather, ilmuwan peneliti Di Berkeley Earth nirlaba AS mengatakan ia Meramalkan 2025 Akansegera menjadi salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat, tetapi kemungkinan tidak Akansegera menduduki Posisi teratas.
“Tahun ini masih Akansegera masuk Di posisi tiga besar tahun terpanas,” katanya.
Hal ini terjadi Lantaran Walaupun faktor terbesar menyebabkan pemanasan iklim adalah emisi yang disebabkan manusia, suhu Di awal 2024 Merasakan dorongan tambahan Bersama El Nino, pola cuaca yang memanas kini cenderung mengarah Hingga La Nina yang lebih dingin.
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 2024 Karena Itu Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Ini Wanti-wanti Ilmuwan