—
Subaru terpaksa harus menyetop pabrik Ke Thailand Ke Desember 2024. Keputusan menghentikan kegiatan produksi Lantaran penjualan yang terus menurun Ke Negeri berjuluk negeri gajah putih itu.
Subaru Ke Thailand dioperasikan Tanchong Subaru Automotive Thailand Co Ltd (TCSAT), yang terletak Ke Lad Krabang Industrial Estate merupakan usaha patungan Di Tan Chong International Limited (TCIL) dan Subaru Corporation, masing-masing Memperoleh saham 74,9 persen dan 25,1 persen.
Sambil Itu, perusahaan induk Tan Chong Kendaraan Bermotor Roda Dua Holdings Bhd, dilaporkan Merasakan kerugian Pada empat tahun terakhir. Bersama penutupan pabrik Ke Thailand, Subaru hanya Berencana Memperoleh satu pabrik produksi Ke luar Jepang, yakni Amerika Serikat.
Ke Thailand, TCSAT Memperoleh fasilitas seluas 100 ribu meter persegi Bersama Penanaman Modal Untuk Negeri Rp2.209 triliun, Bersama jumlah tenaga kerja sebanyak 400 orang. Kapasitas produksi mencapai100 ribu unit per tahun, Bersama target produksi awalnya yang hanya 6.000 unit per tahun.
Kendaraan Pribadi-Kendaraan Pribadi Subaru seperti Forester produksi Thailand diimpor Di, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Di depannya Negeri-Negeri Ke Asosiasinegara-Negaraasiatenggara termasuk Indonesia Memperoleh suplai uniit Bersama Jepang.
Penjualan Subaru Ke Thailand tidak Bersaing
Penjualan Subaru Ke Thailand terus merosot Dari 2019. Tahun ini terus terkoreksi hanya bisa menjual tidak lebih Bersama 1.000 unit. Di ini perusahaan menjual Disekitar 70-80 unit Kendaraan Pribadi per bulan.
Dikutip Bersama thaiautonews, Kamis (30/5), TCIL yang bertanggung jawab atas penjualan dan produksi Subaru Ke pasar Asosiasinegara-Negaraasiatenggara dan China mengklaim Bursa Efek Hong Kong (HKEX) sudah mengetahui kabar tersebut.
Untuk sebuah laporan, perusahaan Produsen Kendaraan asal Jepang itu tidak dapat menawarkan produknya Bersama harga yang sesuai Supaya dijauhi konsumen.
Menurut Sureethip La-Ongthong Chomthongdee, Manajer umum TC Subaru (Thailand) Co Ltd, TCIL Membahas keputusan tersebut Lantaran terjadi perubahan permintaan konsumen yang sangat dinamis Untuk beberapa tahun terakhir.
“Kami masih Memperoleh kendaraan yang dirakit secara lokal Sebagai dijual, dan Setelahnya stok habis terjual, kami Berencana mulai mengimpor kendaraan.
Kendati demikian, perusahaan mengklaim siap melayani purnajual kendaraan Subaru Ke Thailand. Di ini Subaru Memperoleh 21 dealer resmi dan 24 bengkel resmi yang tersebar Ke Thailand.
“Pelanggan Subaru tidak perlu khawatir Lantaran keputusan ini tidak memengaruhi layanan purna jual. Kami masih menjaga standar tinggi Untuk hal ketersediaan suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan, serta Perawatan Medis pelanggan,” ucap Sureethip.
[Gambas:Video CNN]
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Permintaan Merosot, Subaru Setop Produksi Kendaraan Pribadi Ke Thailand