loading…
Perkembangan ekonomi Rusia yang mencapai 4,1% Di dua tahun terakhir dinilai sebagai bukti kegagalan Pembatasan ekonomi yang dijatuhkan AS. FOTO/iStock Photo
Sekretaris Dewan Keselamatan Rusia, Sergey Shoigu menegaskan sistem keuangan dan perbankan Rusia mampu bertahan Hingga Di tekanan. Dia mengatakan, perekonomian Rusia tetap tumbuh meski berada Hingga bawah tekanan Pembatasan ekonomi Di Negeri-Negeri Barat.
“Di dua tahun terakhir, ekonomi Rusia tumbuh 4,1 persen. Utang eksternal dan internal menurun, dan sistem keuangan Menunjukkan ketahanan luar biasa,” ujar Shoigu Di keterangannya dilansir Di Watcher Guru, Senin (28/4/2025).
Data Perkembangan produk domestik bruto (PDB) Rusia Menunjukkan peningkatan sebesar 4,1% Di 2023 dan 4,3 persen Di 2024. Tetapi, proyeksi Perkembangan Sebagai tahun 2025 diperkirakan melambat menjadi 2,5%.
Shoigu menyampaikan perdagangan luar negeri Rusia tetap mencatatkan surplus Walaupun dibayangi Pembatasan. Nilai perdagangan eksternal tahun lalu Meresahkan USD3,8 miliar menjadi lebih Di USD716 miliar. Surplus neraca perdagangan naik USD7 miliar mencapai Disekitar USD146 miliar.
Salah satu strategi yang diambil Rusia Di Berjuang Di Pembatasan adalah memperkuat kerja sama Di Negeri-Negeri BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan serta beberapa Negeri mitra seperti Arab Saudi. Negeri-Negeri tersebut menyusun ulang mekanisme perdagangan lintas batas Sebagai Memangkas ketergantungan Di Kurs Mata Uang Amerika AS.
India berhasil menghemat devisa hingga USD7 miliar Di membeli Energi Rusia Di harga diskon. Sambil Itu, Arab Saudi dilaporkan membeli Energi mentah Rusia Sebagai dijual kembali Hingga pasar Eropa. Langkah-langkah ini dinilai membantu Negeri-Negeri BRICS Berjuang Di tekanan eksternal serta memperkuat penggunaan Kurs Mata Uang lokal Di Perdagangan Antar Negara.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pembatasan AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Perkembangan Ekonomi 4,1%