Jakarta –
Museum Sejarah Jakarta yang terletak Hingga kawasan Kota Tua itu ternyata pernah menjadi kantor gubernur Jawa Barat. Gedung putih itu juga menjadi saksi perkembangan Jakarta Bersama masa Hingga masa.
Gedung itu dibangun Ke tahun 25 Januari 1707 dan diresmikan Ke tahun 10 Juli 1710 kendati belum rampung secara keseluruhan. Hingga tahun 1712 lah gedung yang bergaya Neoklasik itu utuh. Gedung itu dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.
Bangunan itu menyerupai Istana Dam Hingga Amsterdam, terdiri atas bangunan utama Bersama dua sayap Hingga Pada timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang Lembaga Proses Hukum, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara, juga area eksekusi hukum mati.
Tanggal 10 Juli 1710 gedung balai kota itu diresmikan Bersama Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck sesuai Bersama Prasasti yang ada Hingga Museum Sejarah Jakarta. Ke awal berdirinya, gedung ini berfungsi sebagai” StadHuis” (balai kota) dan ” Raad Van Justitie ” (Dewan Lembaga Proses Hukum)
Di detikTravel berkunjung Hingga museum itu ada hal Menarik Perhatian yang didapat, ternyata gedung itu Ternyata, tidak hanya pernah menjadi balai kota Batavia, tetapi juga pernah menjadi kantor gubernur Jawa Barat Ke Di Belanda berada Hingga Nusantara.
Didik Cahyono, pemandu yang mengajak detikTravel berkeliling, menceritakan kisah itu.
Hingga masa kekuasaan Belanda dan Sebelumnya Jepang menduduki tanah ini bangunan tersebut pernah menjadi kantor gubernur Jawa Barat.
“Mulai 1925 sampai 1942 (gedung ini) digunakan Untuk kantor gubernur Provinsi Jawa Barat, ini masih zaman Belanda. Karena Itu kantor gubernur Provinsi Jawa Barat nah itu masih zaman kekuasaan Belanda, terus Jepang masuk 1942 sampai 1945 gedung ini dijadikan kantor Pengiriman Dai Nippon (kekaisaran Jepang),” kata Didik, Kamis (6/6/2024).
Di itu, pemerintah kolonial Belanda Memperoleh Aturan Untuk menyatukan Banten, Batavia, Cirebon, dan Priangan menjadi satu Daerah atau yang disebut provinsi. Hingga masa peralihan balai kota yang Terbaru itulah bangunan tersebut dijadikan sebagai kantor gubernur Jawa Barat.
Hingga Jepang datang, kantor gubernur Jawa Barat itu kembali beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan Pengiriman Kekaisaran Jepang.
Dan Ke 30 Maret 1974, gedung itu diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta diresmikan Bersama Gubernur DKI Bapak Ali Sadikin.
Interior Gedung Terjaga Keasliannya
Hingga Samping Itu, Hingga Museum Sejarah Jakarta juga banyak segudang informasi yang telah tersaji Untuk pengunjung. Bagaimana perjalanan Bersama mulai zaman prasejarah, masa emas Sunda Kelapa, era penjajahan Belanda-Jepang, hingga Setelahnya kemerdekaan.
Didik pun membawa detikTravel Hingga setiap ruangan yang ada Hingga gedung ini, semua interior Untuk gedung pun masih terjaga keasliannya.
“Ini ya aslinya seperti ini kalau interior 90 persen lebih masih asli Lantaran kayu-kayu ini nggak kena panas dan hujan Karena Itu awet bisa ratusan tahun Karena Itu ini juga dikonservasi. Kalau ngepel juga pake Migas lopi Karena Itu ada Migas khusus supaya nggak dimakan serangga,” kata dia.
Bersama lantai yang terbuat Bersama kayu dan pintu-pintu besar yang kokoh membuat bangunan ini masih terasa seperti dulu kala Di masih berfungsi sebagai kantor pemerintahan. Terdapat bangku, Perabot, lemari hingga lukisan zaman dulu tersimpan baik Karena Itu menambah kesan yang mendalam.
Museum Sejarah Jakarta Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikcom
|
Bangunan yang terdiri Bersama tiga lantai ini Menyediakan Pengalaman Hidup yang Menarik Perhatian tentang perjalanan panjang Kota Jakarta. Hingga Pada atas, Didik Menunjukkan salah satu spot yang pernah dipakai Bersama orang-orang penting zaman dahulu Untuk Meninjau dan melihat eksekusi mati.
Terletak Hingga area balkon yang menghadap Hingga area terbuka Hingga Di-Di kawasan Kota Tua, Hingga sinilah para tokoh Di itu melihat eksekusi mati yang berada Hingga area bawa balkon tersebut.
“Ini digunakan Untuk para hakim dan gubernur jenderal Untuk melihat proses eksekusi hukuman mati dan,” ujarnya sembari Menunjukkan tempat Hingga mana eksekusi dilakukan.
Selagi detikTravel berkeliling gedung ini, terlihat wisatawan tak henti-hentinya mendatangi gedung ini. Beberapa rombongan wisatawan mancanegara pun penasaran Bersama sejarah yang terdapat Hingga Museum Sejarah Jakarta.
Menurut Didik banyak wisatawan mancanegara yang datang Hingga museum ini, terutama wisatawan mancanegara yang berasal Bersama Belanda. Alasannya Lantaran ada ikatan emosional, sekaligus napak tilas nenek moyangnya yang dimakamkan Hingga Indonesia.
“Kalau Hingga sini pengunjung (Foreign) kebanyakannya Bersama Belanda Lantaran ada hubungan emosional ya Bersama Belanda Karena Itu banyak yang Hingga sini. Banyak juga orang Belanda yang datang Hingga sini nyari makam-makam leluhurnya, saya pernah ketemu generasi Hingga-6 Antonio van Diemen (Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Hingga-9). Karena Itu pengen lihat jejak-jejaknya gitu loh,” katanya.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Ternyata memang museum ini menjadi salah satu museum yang banyak didatangi Bersama wisatawan setiap harinya, Bersama Senin sampai Minggu. Didik mengatakan Sebelumnya Penyebara Nmassal lalu kunjungan Hingga Museum Sejarah Jakarta bisa mencapai 15 ribu orang.
“Weekdays itu kalau lagi ramainya bisa dua ribu lebih, kalau musim liburan lebih rame lagi. Dan weekend itu pernah waktu Sebelumnya Penyebara Nmassal sampai 15 ribu satu hari, nah kalau Setelahnya Penyebara Nmassal ini paling-paling lima ribuan lah,” ujar dia.
Museum Sejarah Jakarta (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
|
Untuk kamu yang penasaran Bersama Museum Sejarah Jakarta waktu yang pas Untuk datang Hingga sini adalah ketika hari kerja Lantaran tak begitu ramai. Jam operasional museum ini dimulai pukul 09.00 – 15.00 WIB Ke Selasa sampai Minggu.
Untuk biaya masuk museum Hingga hari kerja berkisar Rp 5.000 Untuk mahasiswa, pelajar, dan anak-anak, Sambil Itu Untuk dewasa dikenakan biaya Rp 10.000, dan Untuk wisatawan mancanegara dibanderol Rp 50.000. Setelahnya Itu, jika berkunjung Hingga hari libur biaya masuk Untuk dewasa naik menjadi Rp 15.000, Sambil Itu yang lainnya harga normal.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Museum Sejarah Jakarta Pernah Karena Itu Kantor Gubernur Jabar-Tempat Eksekusi Mati