Secara nasional produksi migas (Migas dan gas) nasional memang menurun, Akan Tetapi Untuk Daerah kerja dimana Pertamina menjadi operator justru Merasakan peningkatan produksi. Foto/Dok
“Betul. Daerah Kerja Hulu Migas yang dioperasikan Pertamina, produksi Migas Ke 2022, 337 ribu barel per hari, menjadi 339 ribu barel per hari Ke 2023. Blok dimana kita menjadi operator, memang produksinya naik,” kata Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro.
Sebelumnya Itu Anggota Komisi VII Ramson Siagian menanyakan, bahwa meski secara domestik Di 2022 Ke 2023, terjadi penurunan lifting, Akan Tetapi penurunan terjadi Ke blok yang tidak dikelola Pertamina. Ke 2023 misalnya, menurut Ramson, terjadi penurunan 415 ribu BPH atau menurun Di produksi Ke 2022 sebesar 417 ribu BPH.
“Berarti ada penurunan dua ribu barel per hari. Tapi rupanya operatornya ada yang bukan Pertamina?” kata Ramson.
Ramson juga menambahkan, “Yang penurunan tertinggi adalah Cepu sebesar 7%, Di ExxonMobil.”
Seiring kenaikan produksi, Wiko juga Mengungkapkan bahwa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah berkontribusi Di penerimaan Bangsa Di Iuran Wajib senilai USD3 miliar. “Sedangkan Di penerimaan Bangsa bukan Iuran Wajib (PNBP) kontribusi PHE Untuk Bangsa mencapai 4,2 miliar Kurs Matauang Amerika AS,” imbuh Wiko.
Sambil Itu Yang Berhubungan Di Tingkat Komponen Di Negeri (TKDN), Wiko menyampaikan, bahwa capaian TKDN industri hulu migas Ke operasional PHE Ke 2023 tercatat sebesar 60,19% atau senilai Rp37,4 triliun. “Capaian TKDN Ke atas target, 2021, 2022, dan 2023, capaian kita Ke atas target. Justru Ke tahun 2023, angka Di 2% Ke atas target nasional,” kata Wiko.
Sambil Itu Yang Berhubungan Di proses pengadaan, Wiko menyampaikan, bahwa seluruh proses pengadaan Ke PHE dilakukan Di terbuka, sesuai tata kelola yang baik.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tak Hanya Kerek Produksi Migas Ke 2023, Capaian TKDN Pertamina Juga Lewati Target