Jakarta –
Duniamaya mulai masuk Di Amazon. Tetapi malah membuat suku pedalaman malas dan kecanduan pornografi.
Melansir New York Post, Minggu (9/6/2024), Duniamaya lewat layanan Starlink mulai tiba Di Suku Marubo yang beranggotakan 2 ribu orang. Fasilitas itu membuat suku pedalaman Di Di hutan hujan itu dapat terhubung Bersama dunia maya.
“Ketika layanan ini tiba, semua orang merasa senang,” ujar Tsainama Marubo (73).
“Akan Tetapi, kini keadaan Lebihterus memburuk. Anak-anak muda menjadi malas Lantaran Duniamaya, mereka mempelajari cara-cara orang kulit putih,” sambungnya.
Suku Marubo adalah suku yang tradisional. Seorang suku tersebut, Alfredo Marubo, mengatakan bahwa ia cemas Bersama hadirnya layanan itu. Duniamaya cepat itu disebut dapat menjungkirbalikkan standar kesopanan.
Alfredo mengatakan banyak pria muda Marubo kini berbagi video porno Untuk obrolan grup. Dan dia Memperhatikan ada lebih banyak perilaku seksual yang agresif Di beberapa Di antaranya.
“Kami khawatir anak-anak muda Berencana ingin mencobanya,” ucapnya Yang Terkait Bersama Aksi Penolakan sekes nyeleneh yang tiba-tiba muncul.
“Semua orang begitu terhubung Agar terkadang mereka Justru tidak berbicara Bersama keluarga mereka sendiri,” keluhnya yang Merespons banyak pemuda suku itu mulai malas Di ini.
Adapun Starlink adalah salah satu perusahaan milik Elon Musk yang menghubungkan Duniamaya Lewat 6 ribu satelit yang mengorbit rendah. Bersama tanpa kabel fiber optik dan sejenisnya, orang dapat menikmati Duniamaya Di mana Bersama Starlink, Justru hingga Di pedalaman.
Alat itu disumbangkan Bersama pengusaha Amerika, Allyson Reneau, kepada suku pedalaman Amazon. Awalnya, hadirnya Duniamaya itu Sebagai kebutuhan konektivitas, seperti menghubungi pihak berwenang atau Sebagai meminta Dukungan Untuk keadaan darurat.
Di Di Itu, para anggota juga dapat berbagi sumber daya Pembelajaran Bersama suku-suku Amazon lainnya dan terhubung Bersama kerabat yang tinggal Di tempat lain.
Hadirnya Duniamaya pun membuat suku pedalaman Memperoleh referensi kehidupan Di dunia luar. Seperti seorang remaja mengatakan bahwa dia sekarang bermimpi Sebagai keliling dunia, Sambil yang lain bercita-cita menjadi seorang Praktisi Medis gigi Di Sao Paulo.
“Hal ini mengubah rutinitas saya Agar merugikan. Di desa, jika anda tidak berburu, Menyita ikan, dan menanam, anda tidak Berencana makan,” ucap Enoque Marubo (40).
“Beberapa anak muda mempertahankan Kebiasaan kami. Yang lain hanya ingin menghabiskan waktu sepanjang sore Bersama Smart Phone mereka,” tambah TamaSay Marubo (42).
Para anggota suku sangat kecanduan Agar membuat pemimpin Marubo membatasi akses Hingga Duniamaya Pada dua jam setiap pagi, lima jam setiap malam, dan sepanjang hari Minggu. Akan Tetapi begitu, para orang tua masih khawatir Berencana kerusakan yang sudah terjadi.
Seorang ayah, Kaipa Marubo, mengatakan ia cemas Bersama anaknya yang bermain game menembak orang yang penuh Bersama Kekejaman. “Saya khawatir mereka tiba-tiba ingin menirunya,” ucapnya.
Sambil yang lain mengatakan mereka telah menjadi korban Mengelabui Orang Lain Di Duniamaya Lantaran kurangnya literasi digital.
Kendati demikian, aktivis Flora Dutra asal Brasil yang bekerja Bersama suku pedalaman dan berperan membantu menghubungkan Duniamaya mempercayai bahwa kecemasan tentang Duniamaya adalah berlebihan. Dia menyebut sebagian orang suku Mengharapkan dan pantas mengakses Duniamaya.
Di sisi lain, beberapa pejabat Di Brasil pun mengkritik peluncuran Ilmu Pengetahuan itu Hingga komunitas terpencil. Mereka mengatakan bahwa Kearifan Lokal Dunia dan adat istiadat unik Berpotensi Sebagai hilang selamanya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Waduh, Suku Pedalaman Amazon Kecanduan Porno Lantaran Duniamaya Masuk