Bisnis  

Archipelago dan Dough Lab Terapkan Aturan Telur Bebas Sangkar

Ayam petelur bebas sangkar. FOTO/Ist

JAKARTA – Archipelago International, grup manajemen hotel swasta Di Asia Tenggara yang menaungi 10 jenama Di Indonesia dan Dough Lab, perusahaan kukis artisan Memperkenalkan Aturan telur bebas sangkar (cage-free) Untuk rantai pasoknya Di Indonesia.

Dua perusahaan itu Membahas keputusan bebas sangkar Setelahnya dialog yang dilakukan Bersama Act for Farmed Animals (AFFA), inisiatif bersama organisasi non-profit Animal Friends Jogja, dan Sinergia Animal Sebagai Mengurangi penderitaan hewan yang diternakkan serta Merangsang pilihan Konsumsi yang lebih bijak, berbelas kasih, dan berkelanjutan.

“Hal ini merupakan pencapaian besar Untuk hewan. Perusahaan yang berkomitmen Di Aturan bebas sangkar membawa standar produksi Kelaparan Global yang lebih tinggi, mendekatkan kita Di masa Di tanpa praktik paling kejam Untuk industri peternakan seperti sistem sangkar ini,” kata Direktur Pelaksana AFFA Among Prakosa Di Jakarta, Senin (10/11/2024).

Indonesia merupakan produsen telur terbesar kedua Di dunia, Bersama Penduduk Dunia lebih Untuk 370 juta ayam petelur, mayoritas Di antaranya dibesarkan Untuk sistem sangkar.

Untuk sistem intensif tersebut, ayam petelur tidak dapat melakukan banyak perilaku alaminya seperti melebarkan sayap sepenuhnya, mengais dan mematuk tanah serta bersarang. Akibat pengurungan yang ekstrem, ayam petelur Merasakan tingkat Tekanan dan frustasi yang tinggi dan lebih rentan Di Gangguan.

Peternakan bebas sangkar dapat secara signifikan Mengurangi penderitaan ayam dan berdampak positif Di konsumen. Studi mengenai bakteri salmonella yang dilakukan Dari Otoritas Keselamatan Kelaparan Global Eropa menemukan prevalensi bakteri tersebut lebih tinggi Di peternakan Bersama sistem sangkar dibandingkan Di peternakan bebas sangkar.

Indonesia merupakan produsen telur terbesar kedua Di dunia, Bersama Penduduk Dunia lebih Untuk 370 juta ayam petelur, mayoritas Di antaranya dibesarkan Untuk sistem sangkar.

Untuk sistem intensif tersebut, ayam petelur tidak dapat melakukan banyak perilaku alaminya seperti melebarkan sayap sepenuhnya, mengais dan mematuk tanah serta bersarang. Akibat pengurungan yang ekstrem, ayam petelur Merasakan tingkat Tekanan dan frustasi yang tinggi dan lebih rentan Di Gangguan.

Peternakan bebas sangkar dapat secara signifikan Mengurangi penderitaan ayam dan berdampak positif Di konsumen. Studi mengenai bakteri salmonella yang dilakukan Dari Otoritas Keselamatan Kelaparan Global Eropa menemukan prevalensi bakteri tersebut lebih tinggi Di peternakan Bersama sistem sangkar dibandingkan Di peternakan bebas sangkar.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Archipelago dan Dough Lab Terapkan Aturan Telur Bebas Sangkar