—
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan Tempattinggal tangga Kelompok Hingga kelas menengah kini menganggap membeli Kendaraan Pribadi bukan menjadi prioritas Sebab itu Produk tersier.
“Kelompok kelas menengah kini lebih memprioritaskan konsumsi kebutuhan pokok, alih-alih membeli Kendaraan Pribadi yang masih dipandang sebagai Produk tersier,” ujar Tauhid Untuk pernyataannya dikutip Hingga Jakarta, Rabu (12/6) mengutip Antara.
Menurut Tauhid, konsumsi Tempattinggal tangga hanya 4,91 persen Di kuartal pertama 2024 meski Kemajuan ekonomi Indonesia menyentuh 5,11 persen Di periode yang sama. Itu Menunjukkan Untuk konsumsi, Tempattinggal tangga menerapkan skala prioritas.
Sambil Itu harga sejumlah Kendaraan Pribadi Hingga Indonesia naik ketika suku bunga acuan Bersama Bank Indonesia (Bankindonesia) masih tinggi (6,25 persen). Padahal, mayoritas konsumen Produsen Kendaraan membeli Kendaraan Pribadi menggunakan skema pembiayaan kredit.
“Konsumen dihadapkan pilihan sulit, Sebab laju Fluktuasi Harga Kendaraan Pribadi tidak diimbangi Dari perbaikan daya beli Kelompok,” ucap Tauhid.
Ia Meramalkan produsen Kendaraan Pribadi Berencana lebih berhati-hati mengatur Aturan harga jual produknya Di kuartal berikutnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Menunjukkan, penjualan Kendaraan Pribadi Hingga Indonesia berada Untuk Gaya negatif Dari awal 2024 dan masih berlangsung hingga kini.
Di Mei 2024, Penjualan Kendaraan Pribadi wholesales nasional turun 21 persen dibandingkan Bersama periode tahun Sebelumnya menjadi 334.969 unit. Sedangkan penjualan Ritel Kendaraan Pribadi nasional juga terkoreksi 14,4 persen (yoy) menjadi 361.698 unit.
Sambil Itu, Gaikindo mencatat mulai Januari-Maret, penjualan kendaraan hanya berhasil menyentuh angka 215.069 unit atau turun sebanyak 23,9 persen dibandingkan Bersama tahun Sebelumnya yang berhasil mencapai 282.601 unit.
Penjualan secara ritel sebanyak 230.778 unit atau turun sebanyak 15 persen Bersama total yang terjual tahun lalu sebanyak 271.423 unit.
Penjualan ritel Di April juga merosot, yaitu turun 28,4 persen ketimbang Maret, Bersama 82.088 unit menjadi 58.779 unit. Jika dibandingkan tahun lalu penjualan April turun 17,5 persen Bersama Sebelumnya 58.981 unit.
[Gambas:Video CNN]
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Beli Kendaraan Pribadi Bukan Prioritas, APM hati-hati Dongkrak Harga