Direktur Upaya Mencegah BNPT Prof Irfan Idris. FOTO/IST
Direktur Upaya Mencegah BNPT Prof Irfan Idris mengatakan, Sekolah Damai ini adalah upaya Untuk merapatkan barisan Untuk menjaga anak-anak Bersama paparan intoleransi, Kekejaman, dan bullying yang bisa membawa mereka masuk Ke jaringan radikal Kekerasan Politik. Untuk itu, penting Untuk para guru Untuk memahami Kejadian Luar Biasa ini agar mampu Menyediakan pencerahan dan pemahaman yang baik kepada para anak murid.
“Tugas kita para guru adalah menerjemahkan bahasa nilai-nilai Pancasila Ke bahasa kids zaman now. Karena Itu tidak bisa lagi kita menjelaskan nilai-nilai Pancasila hanya Bersama pengertian sila pertama sampai sila kelima. Tapi beri penjelasan Bersama kalimat dan cara-cara anak-anak zaman sekarang,” kata Prof Irfan Pada membuka Sekolah Damai Ke SMAN 39 Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).
Menurutnya, Pancasila adalah nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dan telah turun-temurun diwariskan Dari founding fathers dan nenek moyang bangsa Indonesia. Pancasila terbukti mampu menyatukan berbagai keragaman Indonesia. Sebab itu, nilai-nilai Pancasila harus terus ditanamkan dan dipahamkan kepada generasi muda. Irfan mencontohkan, banyak Bangsa Ke dunia yang terlibat Pertempuran saudara Sebab hanya berbeda etnis atau suku Sebab mereka tidak Memperoleh Pancasila.
Prof Irfan menjelaskan, Sekolah Damai Ke SMAN 39 adalah kegiatan kelima Sesudah Sekolah Damai digelar Ke Alat Pukul (Sulawesi Ditengah), Serang (Banten), Banyuwangi (Jawa Timur), dan Semarang (Jawa Ditengah). Pelatihan Guru ini diikuti guru-guru PKN, BK, dan Agama Bersama SMAN 39, dan Bersama tujuh sekolah Ke Jaktim.
“Kegiatan ini Untuk menyosialisasikan nilai-nilai kedamaian Ke sekolah. Diharapkan para guru ini menjadi corong Untuk menyuarakan nilai nilai Kedamaian agar anak anak kita tidak mudah terpapar paham radikal Kekerasan Politik,” kata Prof Irfan.
Sesudah mengikuti Sekolah Damai, para guru dan siswa Merasakan menu pilihan yang bisa mendamaikan Ditengah sesama. Kalau Di ini banyak ditemukan menu intoleransi Ke media sosial, sekarang mereka (guru dan siswa) harus aktif memviralkan menu kebaikan bahwa Indonesia itu Bangsa penuh kedamaian, bahwa Kekejaman itu adalah tidak berdasar serta tidak sesuai Bersama agama apapun Ke Indonesia.
“Harapan kita Ke Didepan agar anak anak Lebihterus tercerahkan, Supaya dapat membedakan paham sesat dan ajaran agama yang benar. Juga mana yang bertentangan Bersama nilai nilai Pancasila,” katanya.
Ke Samping Itu, Prof Irfan juga meminta para guru membudayakan dialog dan komunikasi Bersama anak didik Untuk mencegah perilaku intoleran. Tentunya cara dan strateginya harus diubah tidak bisa konvensional lagi seperti dulu. Apalagi Ke Ditengah kemajuan era Perdagangan Bebas Pada ini.
“Para guru Untuk banyak-banyak belajar. Sebab sekarang ini anak-anak bisa dikatakan lebih cerdas Sebab dia setiap Pada selalu berinteraksi Bersama dunia maya. Sekolah Damai ini ada Sebab anak-anak kita sekarang diserang. Gadget yang melekat Ke anak menjadi ruang propaganda yang efektif membentuk anak menjadi pribadi yang intoleran,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: BNPT Ajak Guru Terjemahkan Nilai Pancasila Untuk Bahasa Kids Zaman Now