Pemberdayaan kreator konten didorong turut memacu proses transisi energi. FOTO/Ilustrasi/SINDOnews
CASE Project Manager, IESRAgus Tampubolon mengatakan pemberdayaan tersebut secara langsung memicu semua pihak Sebagai berkolaborasi bersama guna mewujudkan transisi Ke Energi Ramah Lingkungan. Dia mengatakan salah satu tantangan Di menyuarakan Permasalahan transisi energi yaitu Sebab dampaknya yang tidak terlihat secara langsung.
Berencana tetapi, Lewat media dan skema bercerita (storytelling), kreator konten dinilai bisa mengubah Trend Populer Ke lingkungan Disekitar menjadi dokumentasi yang menjangkau Komunitas lebih luas. Ia menyampaikan produksi konten media sosial Berencana saling melengkapi Di menyuarakan Permasalahan transisi energi secara masif, itu Sebab proses penyebaran informasi tak hanya bekerja secara top-down, melainkan juga bottom-up Lewat gerakan atau inisiatif Di Komunitas.
Ia menilai Di komunikasi yang terjalin itu, bisa membuat semua pihak mengetahui suatu permasalahan Di proses akselerasi transisi energi, Agar bisa Memutuskan tindakan.
“Itu juga yang menjadi salah satu tujuan Di project CASE. Dulu, CASE hanya Berorientasi Di Kajian dan memberi rekomendasi Keputusan kepada pemerintah, tapi sekarang kami juga mulai masuk menggunakan media sosial,” kata dia, Jumat (31/5/2024).
CASE telah Melakukan lokakarya mini berjudul #xploREtalk Elevating Eco-Warriors as Digital Storytellers guna membekali para konten kreator media sosial yang bergerak Ke Permasalahan lingkungan dan transisi energi Di wawasan teknis, dan substansi Di pembuatan konten digital.
Harapannya, lokakarya ini bisa memperluas jangkauan narasi transisi energi lebih luas, khususnya Ke kelompok usia Gen Z, sekaligus memperkuat narasi dan peliputan Permasalahan transisi energi Ke media. CASE bertujuan Sebagai Mendorong perubahan Ke sektor ketenagalistrikan Asia Tenggara Ke peningkatan ambisi mitigasi Pemanasan Global. Inisiatif ini terfokus Ke empat Negeri terbesar Ke kawasan Asosiasinegara-Negaraasiatenggara yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Keempat Negeri tersebut mewakili hampir tiga perempat Di total pembangkit listrik Ke Asia Tenggara, dan menyumbang Disekitar 72 persen Di PDB kawasan, serta 82 persen Di populasinya. Karena Itu, Pembaruan Energi Ramah Lingkungan Ke Negeri-Negeri ini Berencana berdampak besar Di kemampuan Kawasan Asia Tenggara Sebagai memenuhi tujuan pembangunan, Sustainability, serta secara Dunia Sebagai memenuhi tujuan Perjanjian Paris
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pemberdayaan Kreator Konten Bisa Pacu Proses Transisi Energi