Jakarta –
Sejumlah Bangsa melaporkan peningkatan jumlah pasien kanker penis Pada beberapa tahun belakangan, salah satunya Brasil.
Menurut Jurnal JMIR Public Health and Surveillance Di 2022, Brasil merupakan salah satu Bangsa Bersama tingkat kanker penis tertinggi, yaitu 2,1 per 100.000 pria. Bangsa Dibagian Maranhao menjadi Daerah Bersama pasien terbanyak sejumlah 6,1 pengidap per 100.000 pria.
Kementerian Kesejaganan Brasil mencatat laporan 21 ribu Tindak Kejahatan kanker penis Di periode 2012 hingga 2022. Penyakit ini membuat 4.000 pasien meninggal dan lebih Bersama 6.500 pasien diamputasi.
Menurut para pakar, ada beberapa faktor risiko yang Yang Terkait Bersama kanker penis, termasuk fimosis atau Kepuasan medis Di kulup melekat erat Di kepala penis, merokok juga menjadi pemicu kanker penis.
Mauricio Dener Cordeiro Bersama Persatuan Urologi Brasil (SBU) mengatakan faktor kebersihan juga dapat berkontribusi menyebabkan kanker penis.
“Ketika seorang pria tidak membuka kepala penisnya dan tidak membersihkan kulupnya Bersama benar, Akansegera terjadi sekresi [pengeluaran lendir] yang menumpuk,” katanya, dikutip Bersama BBC.
“Ini menciptakan lingkungan yang sangat menguntungkan Untuk Gangguan Menyebar bakteri. Jika ini terjadi berulang kali, itu Akansegera menjadi faktor risiko Untuk munculnya tumor,” lanjutnya.
Selain kebersihan, Cordeiro mengatakan Gangguan Menyebar human papillomavirus (HPV) juga termasuk salah satu faktor risiko utama.
Di beberapa Tindak Kejahatan, HPV dapat menyebabkan kanker mulut dan penis.
“Proteksi massal Untuk melawan HPV sangat penting Sebab efektivitasnya yang tinggi Di mencegah [kemunculan] lesi Yang Terkait Bersama,” katanya.
Meski begitu, ia menyebut Proteksi Ke Brasil masih jauh Ke bawah tingkat yang dibutuhkan agar benar-benar efektif.
“Ke Brasil, Walaupun Proteksi telah tersedia, tingkat Proteksi HPV Di anak perempuan masih rendah – hanya mencapai 57 persen, dan Untuk anak laki-laki, persentasenya tak melebihi 40 persen. Cakupan ideal Untuk mencegah Penyakit ini adalah 90 persen,” kata Cordeiro.
Misinformasi Yang Terkait Bersama Proteksi, keraguan soal efektivitasnya, dan kurangnya Sosialisasi Politik Proteksi telah berkontribusi Di rendahnya tingkat Proteksi.
Bangsa yang Merasakan Peningkatan Selain Brasil
Selain Ke Brasil, jumlah Tindak Kejahatan kanker penis juga Meresahkan Ke sejumlah Bangsa menurut jurnal JMIR Public Health and Surveillance Di 2022. Jurnal tersebut mempublikasikan hasil analisis skala besar yang melibatkan data terbaru Bersama 43 Bangsa.
Laporan tersebut menemukan bahwa jumlah Tindak Kejahatan kanker penis tertinggi Di periode 2008-2012 ada Ke Uganda (2,2 Tindak Kejahatan per 100,000 pria), disusul Brasil (2,1 Tindak Kejahatan per 100.000 pria) dan Thailand (0,1 per 100.000 pria).
“Walaupun jumlah Tindak Kejahatan dan angka kematian kanker penis Ke Bangsa-Bangsa berkembang masih lebih tinggi, jumlah kasusnya Meresahkan Ke sebagian besar Bangsa-Bangsa Eropa,” kata Regu peneliti yang dipimpin Leiwen Fu dan Tian Tian Bersama Universitas Sun Yat-Sen, China.
Merujuk laporan mereka, Tindak Kejahatan kanker penis Ke Inggris Meresahkan Bersama 1,1 menjadi 1,3 per 100.000 pria Di periode 1979-2009, Sambil Itu Tindak Kejahatan Ke Jerman naik 50 persen Bersama 1,2 menjadi 1,8 per 100.000 pria Di periode 1961-2012.
Angka-angka ini Akansegera Lebihterus tinggi, merujuk prediksi Internasional Cancer Registries. Diperkirakan, Tindak Kejahatan kanker penis Internasional Akansegera Meresahkan lebih Bersama 77 persen hingga 2050.
Hal ini utamanya disebabkan Pertumbuhan yang menua, kata para pakar, yang juga menyebut Tindak Kejahatan terbanyak terjadi Di pria Ke usia 60-an.
“Kanker penis adalah Penyakit langka, tapi juga sangat bisa dicegah. Penting Untuk pria segala usia Untuk mencuci penis mereka Bersama sabun dan air setiap hari dan Sesudah hubungan seksual,” kata Cordeiro.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tindak Kejahatan Kanker Penis Ke Brasil ‘Ngegas’, 6 Ribuan Pasien Diamputasi