Jakarta –
Ketika seorang pria mencapai usia 40-50an tahun, mereka Bisa Jadi Akansegera mulai Merasakan masalah disfungsi ereksi dan penurunan gairah seks, ketika produksi testosteron mereka Lebihterus berkurang. Perubahan Ke tubuh pria ini Bisa Jadi sangat mirip Bersama masa perimenopause dan menopause yang terjadi Ke wanita.
Menopause merupakan Kemakmuran berhentinya siklus menstruasi wanita secara alami yang terjadi ketika wanita memasuki usia 45-55 tahun.
Melihat kemiripan yang ada, apakah menopause juga bisa terjadi Ke pria? Menurut ahli hal ini tidak sepenuhnya tepat Walaupun perubahan yang dialami pria usia lanjut dapat memengaruhi Mutu hidup mereka.
Fungsi pembuatan hormon Ke testis pria dan ovarium menurun seiring bertambahnya usia. Tetapi, Ke Perkara Hukum Hukum wanita, Kemakmuran ini terjadi secara tiba-tiba Di waktu beberapa tahun.
Ke pria, penurunan produksi hormon ini terjadi secara bertahap dan memakan waktu beberapa dekade. Hormon utama yang dibuat Bersama testis adalah testosteron, yang bertanggung jawab Sebagai mendukung perkembangan dan fungsi seksual.
“Andropause merupakan istilah non medis yang kerap digunakan Sebagai menggambarkan kadar testosteron tersebut. Tapi ini tidak sama Bersama menopause, Lantaran pria dapat mempertahankan kadar testosteron Di kisaran ‘normal’ Justru hingga usia 80-an atau lebih,” kata Direktur Klinik Pria UCLA Health Dr Jesse Mills dikutip Di Live Science, Selasa (16/7/2024).
Sebagai perbandingan, wanita biasanya memasuki masa perimenopause, transisi Ke menopause, Di usia 45 sampai 55 tahun. Ke masa ini, ovarium memproduksi lebih sedikit estradiol. Estradiol merupakan bentuk utama estrogen Di tubuh Sebelumnya menopause.
Ke puncaknya, estradiol dapat mencapai kadar 400 pikogram per mililiter darah dan kadar ini dapat turun hingga kurang Di 0,3 pikogram per mililiter Sesudah menopause.
Tubuh lalu Akansegera membuat bentuk lain estrogen yang lebih lemah bernama estron, Tetapi tidak dapat menggantikan estradiol yang hilang. Hal ini menyebabkan berhentinya menstruasi, perubahan jaringan vulva, dan berkurangnya pelumasan vagina.
Walaupun pria Merasakan penurunan testosteron seiring bertambahnya usia, menurut Mills Tanda-Tanda yang muncul Ke pria tidak sedrastis yang dialami perempuan.
Kadar testosteron pria turun rata-rata 1,6 persen per tahun dimulai Di tahun 30 tahun. Produksi testosteron hanya Akansegera berhenti apabila fungsi testis menghilang akibat Penyakit, kecelakaan, atau kebiri.
Hingga Di ini, sebenarnya belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan produksi testosteron menurun seiring bertambahnya usia.
Mills merekomendasikan penerapan Life Style sehat Sebagai menjaga kadar testosteron Ke usia tua. Beberapa Ke antaranya seperti Latihan intensif Di 20 menit sehari, tidur berkualitas setidaknya tujuh jam, tetap terhidrasi, mengonsumsi Konsumsi tinggi protein rendah lemak, serta sayuran hijau.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Apakah Pria Bisa Merasakan ‘Menopause’ Seperti Wanita? Begini Penjelasan Ahli