Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/dok.SINDOnews
“Proyeksi APBN 2024 sudah kita lihat Hingga semester I Didalam sisi penerimaan kan tadi ada penurunan, terutama Didalam PPh Badan yang berbasiskan Barang Dagangan, harga batubara yang turun, Setelahnya Itu harga nikel,” ujar Sri Mulyani Di ditemui Hingga Lembaga Legis Latif, Senin (8/7/2024).
Sri Mulyani menjelaskan hal itu disebabkan Didalam faktor domestik dan Internasional yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi. Agar berdampak juga Di fluktuasi Kurs Mata Uang Agar Aturan fiskal menjadi stimulus supaya tidak berdampak Di Di konsumsi Komunitas.
Belum lagi, menurutnya defisit APBN hingga akhir 2024 dipengaruhi Didalam penerimaan Bangsa Di Semester I ini yang Merasakan koreksi. Tercatat, penerimaan Bangsa sebesar Rp1.320,7 triliun atau Merasakan penurunan sebesar 6,2% jika dibandingkan Didalam periode yang sama tahun Sebelumnya Itu.
Hingga Ditengah dinamika Internasional yang kurang kondusif, defisit Dana sampai akhir tahun 2024 diperkirakan Akansegera berada Di level 2,70% PDB, melebar Didalam target APBN 2024 yang sebesar 2,29% PDB.
Dia menjelaskan, Didalam mencermati dinamika dan prospek ekonomi Internasional dan domestic 2024, outlook pendapatan Bangsa diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun atau tumbuh 0,7% secara tahunan (year on year/yoy) utamanya dipengaruhi Didalam Kegiatan ekonomi yang terjaga dan positif, implementasi reformasi perpajakan, peningkatan dividen BUMN dan peningkatan layanan Kementerian/Lembaga.
“Didalam Sebab Itu yang komoditi base CPO yang kita lihat, berpengaruh Di kinerja. Mereka masih profitable tapi profitnya menurun Agar penerimaan Retribusi Negara Didalam sisi PPh dan PPn menurun,” ujarnya.
Sambil, outlook belanja Bangsa 2024 diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6% Didalam pagu APBN 2024. Hal ini seiring peran APBN sebagai shock absorber Sebagai tetap menjaga momentum Kemajuan, melindungi daya beli dan mendukung pencapaian target-target prioritas pembangunan nasional.
“Belanja pemerintah tadi kita lihat kita perkirakan masih Akansegera tumbuh 9% sampai Didalam akhir tahun memang Sebagai belanja yg Merasakan kenaikan seperti tadi yang saya sampaikan beberapa Bantuan Pemerintah pupuk dinaikkan Rp24 triliun, Setelahnya Itu belanja Sebagai Bantuan Pemerintah antisipasi juga Merasakan kenaikan,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: APBN Tekor Rp77 T Hingga Semester I-2024