Rusia kembali menegaskan bakal merespons keras usai aset Pengatur Moneter yang dibekukan diambil Dari Uni Eropa (UE). Foto/Dok
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengutuk Ide Peralihan dana dan menjanjikan pembalasan keras. “Kami telah berulang kali mengatakan bahwa kami Berencana Merespons Bersama sangat keras,” kata Maria seperti dilansir RT.
“Tentu saja, kami Berencana bertindak Untuk kepentingan nasional, dan mereka Berencana merasakannya, dan saya pikir mereka mengetahuinya,” bebernya.
Diketahui Barat sudah membekukan aset milik Pengatur Moneter Rusia hampir USD300 miliar tak lama Sesudah eskalasi konflik Ukraina Di tahun 2022. Sebagian besar dana yang tidak dapat dimobilisasi disimpan Ke lembaga penyimpanan dan lembaga kliring terbesar Ke Uni Eropa, Euroclear.
Di bulan Mei, Brussels menyetujui Ide Untuk menggunakan bunga yang diperoleh Di aset yang dibekukan Untuk mendukung Terapi dan Lini Pertahanan militer Ukraina. Berdasarkan perjanjian tersebut, 90% Di hasil diharapkan masuk Ke dana yang dikelola Uni Eropa Untuk Dukungan militer Ukraina, Bersama 10% lainnya Berencana dialokasikan Untuk mendukung Kiev Bersama cara lain.
Sambil Itu Bangsa-Bangsa maju yang tergabung Di G7 Pada KTT Ke Italia Di bulan Juni, juga mencapai kesepakatan Untuk menggunakan bunga yang diperoleh Di dana Rusia yang dibekukan Untuk membiayai pinjaman senilai USD50 miliar Untuk membantu Kiev membeli senjata dan membangun kembali infrastruktur yang rusak.
Moskow telah mengecam langkah-langkah Barat, Bersama menekankan bahwa Dukungan militer Ke Kiev hanya memperpanjang konflik. Pihak berwenang Rusia Sebelumnya menyoroti bahwa Permintaan hukum atas dana Rusia yang tidak bergerak Di berlangsung Ke banyak Bangsa, Bersama beberapa Perkara Pidana Hukum berbuah hasil.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Aset Rusia Rp24,1 Triliun Dicaplok UE, Jubir Kemenlu: Kami Berencana Respons Keras