Bogor –
Rest Area Gunung Mas Hingga Puncak ditolak para pedagang. Rest area itu dinilai cuma bagus Hingga penampilan, tapi tidak bagus buat pendapatan para pedagang.
Dampak Untuk penggusuran pedagang kaki lima (PKL) Hingga Jalan Raya Puncak, sebagian pedagang ada yang Akansegera melanjutkan usaha mereka Hingga kawasan rest area Gunung Mas ada pula yang ogah pindah Hingga tempat itu.
Pada detikTravel menyambangi rest area tersebut, Selasa (25/6/2024) memang suasana tempat ini sepi Untuk pedagang maupun pengunjung. Untuk sekian baanyak kios Hingga sini, hanya diisi Dari beberapa pedagang saja.
Niatnya memang nanti tempat ini diisi Dari para PKL yang lapaknya digusur Dari petugas. Secara fasilitas rest area ini pun cukup lengkap.
Mulai Untuk kantong parkir yang berada Hingga beberapa titik, masjid besar, toilet bersih hingga wahana bermain anak yang beragam. Akan Tetapi hal itu tak membuat kawasan ini Karena Itu ramai pengunjung.
Luas kawasan rest area Gunung Mas ini Disekitar 7 hektar Bersama ratusan kios-kiosnya. Hingga pagi hari, rest area ini betul-betul sepi Untuk pengunjung, hanya terlihat pedagang dan petugas yang berjaga saja.
Menurut Rissa yang merupakan pedagang Hingga rest area ini, waktu pagi hari pengunjung yang datang Hingga rest area ini sepi tapi menjelang sore biasanya mulai ramai dikunjungi.
“Kalau rame kita Hingga sore tuh mulai banyak orang, tapi kalau weekend jam segini (09.00 WIB) biasanya udah ada orang yang ngopi-ngopi,” katanya Pada ditanya detikTravel.
Rissa telah bekerja Hingga kios yang berada Hingga rest area Gunung Mas ini sudah 10 bulan dan baginya pengunjung yang datang Hingga sini Hingga hari kerja terbilang sepi.
Biasanya jika hari kerja sepi maka Hingga weekend Akansegera ramai, Akan Tetapi ia menyebut Hingga weekend pun pengunjung yang datang tak seramai seperti lapak Hingga pinggir jalan.
“Pada 10 bulan Hingga sini ya gitu kadang rame kadang sepi, ya kalau hari-hari biasa sepi kaya gini. Kalau weekend ya ada cuma nggak serame yang Hingga pinggir jalan,” terang Rissa.
Rest Area Gunung Mas Puncak, Selasa (25/6/2024) Foto: Pradita Utama/detikcom
|
Menyoal omzet, Rissa juga menjelaskan kalau pendapatan per harinya tidak menentu terkadang Hingga atas 100 ribu Uang Negara Indonesia, Justru ia pernah hanya mengantongi 5 ribu Uang Negara Indonesia saja. Selain kios yang kecil, Bagi Rissa kawasan ini juga Untuk segi penerangannya kurang
“Sehari ini kalau sepi kaya gini hari-hari biasa kadang 100, 200 ribu gitu kalau weekend 400 sampai 500 ribu gitu. Waktu itu kita pernah Hingga sini cuma dapet 5 ribu Uang Negara Indonesia doang Hingga hari-hari biasa,” ungkap Rissa.
“Penerangannya kurang Hingga sini tuh kalau malam Walaupun ada wahana juga lampu-lampu Di mati sih emang,” sambungnya.
Kawasan rest area Gunung Mas ini walaupun secara tampilan Memperoleh pesona yang bagus Bersama fasilitas Hingga dalamnya. Kendati demikian, masih banyak PKL yang enggan Bagi direlokasi Hingga tempat ini Sebab tak mampu mencukupi pendapatan mereka ketika berjualan Hingga pinggir jalan.
Sebagai informasi PT. Sayaga Wisata Kabupaten Bogor merupakan pengelola Untuk rest area ini. Dilansir Untuk laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Direktur Utama PT. Sayaga Wisata Supriadi Jufri optimis Hingga depannya rest area ini Akansegera Menyediakan dampak yang positif Bagi para pedagang.
“Kami yakin dan optimis rest area ini Akansegera ramai dan bisa Karena Itu pusat usaha yang menguntungkan Bagi Komunitas, terutama para pedagang Hingga kawasan Puncak,” katanya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bagus Secara Tampilan, tapi Tak Bagus buat Pendapatan