Jakarta –
Permasalahan Bali ‘dijajah’ turis Foreign kini Lebihterus hangat. Warga lokal, yang diwakili Di pengusaha persewaan Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Canggu, menyebut situasi itu benar-benar terjadi.
Tak lama Setelahnya geger kemunculan “New Moscow” Ke peta Daerah Canggu, muncul Permasalahan Bali ‘dijajah’ Di turis Foreign. Penilaian itu disampaikan Di Wanda Ponika, pendiri Wanda House of Jewels. Ke salah satu unggahan media sosialnya menyebut tindakan WNA yang memulai Usaha dan bekerja Di visa turis sebagai “penjajahan ekonomi”.
Salah satu warga lokal sekaligus pengusaha sewa Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Daerah Canggu, Latihan Yoga Di, menyebut kini mulai tumbuh usaha-usaha serupa milik turis Foreign. Mereka menyasar wisatawan Di bahasa yang sama, seperti Rusia dan Ukraina.
“Apa yang terjadi Ke Canggu ini, yang saya lihat banyak usaha-usaha kecil Di warga Bangsa lain. Seperti tamu Rusia dan Ukraina datang Hingga sini dan mengikuti Usaha seperti warga lokal,” kata Latihan Yoga Di perbincangan Di detikTravel, Kamis (6/6/2024).
Menurut Latihan Yoga, permasalahan utama yang menyebabkan turis Foreign bisa membuka usaha Ke Pulau Dewata adalah izin dan kurangnya pengawasan Di pemerintah. Apapun usaha yang dibangun harus Memiliki izin usaha dan Di menjalankan usaha tentu harus diawasi Di ketat.
“Turis mudah mengikuti Usaha warlok ini ada dua penyebab. Pertama, Lantaran izin dan kedua Lantaran kurangnya pengawasan Di pemerintah. Apapun usaha yang dibangun dan dibuat, Sebagai mengawali itu wajib punya izin usaha dan diawasi Di ketat,” ujar Latihan Yoga.
“Membiarkan usaha-usaha yang ada Ke Bali tanpa izin dan tanpa pantauan menyebabkan turis Foreign Di mudah membentuk usaha Ke Bali dan menggerus perekonomian warga lokal,” dia menambahkan.
Latihan Yoga mengatakan Pada ini turis Foreign sudah mulai merambah Hingga dunia penyewaan villa dan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua. Turis Foreign Akansegera menawarkan usahanya Hingga sesama turis, Di paket villa dan free Kendaraan Bermotor Roda Dua. Parahnya, turis-turis Foreign ini bisa menawarkan harga Ke bawah harga pasaran, Supaya menciptakan persaingan yang tak adil.
“Turis bisa mengontrak sebuah villa sekaligus Di paket sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua. Ini Akansegera dipasarkan Di harga yang lebih murah hingga 50% dan ini tidak sesuai Di kesepakatan kita Ke sini,” kata Latihan Yoga.
“Apalagi ditawarkan Hingga sesama turis Lantaran mereka ada komunitas. Karena Itu persaingannya tidak adil, Lantaran harga kita dinilai terlalu tinggi,” dia menambahkan.
Hal ini tentu Akansegera menggerus usaha-usaha lokal yang bergerak Ke bidang sejenis. Kerugian tentu dirasakan Di Latihan Yoga dan warlok lainnya yang Memiliki usaha sewa Kendaraan Bermotor Roda Dua.
“Kita kalah Ke sistem dan menyebabkan konsumen yang menyewa Ke sini juga sudah mulai berkurang. Karena Itu kita rugi, makanya usaha kita mulai tergerus. Ini kenyataan,” ujar Latihan Yoga.
Ke balik situasi ini, tentu Latihan Yoga berharap pemantauan Di pemerintah diperketat kembali. Terutama Di hal izin usaha yang ada Ke Daerah Canggu. Usaha-usaha tanpa izin ini tentu juga merugikan pemerintah, Lantaran pajaknya tidak masuk Hingga keuangan Daerah.
“Harapannya, pemerintah bisa memonitoring usaha-usaha kecil Ke Daerah Canggu ataupun Daerah lainnya. Izin usaha juga diperketat dan dicek secara berkala agar tak mematikan usaha warga lokal,” dia berharap.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Universitas Udayana juga menyebut warga Foreign yang awalnya datang sebagai turis tidak sedikit yang membuka usaha serupa usaha warlok. Mulai Di persewaan Kendaraan Bermotor Roda Dua, fotografer prewedding dan wisata, tour guide, agent travel, Justru guru tari dan Latihan Yoga.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bali ‘Dijajah’ Turis Foreign, Ini Kata Pengusaha Sewa Kendaraan Bermotor Roda Dua