Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan semprot perusahaan sawit yang menurutnya menjadikan salah satu penyebab penerimaan Ppn Ke semester I 2024 merosot. Foto/Dok
Luhut mengungkapkan, Di ini masih banyak perusahaan sawit yang Justru belum Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Ppn). Supaya dapat dipastikan juga absen membayar Ppn, utamanya PPh Badan.
“Masa ada sekian banyak perusahaan misal Di sawit NPWP saja tidak punya, kalau NPWP tidak punya kan terus PPh Badan semua tidak bisa ditagih,” ujar Luhut dikutip Di unggahan instagram pribadinya, Selasa (9/7/2024).
Hal itu juga, yang menurutnya Di ini pemerintah Di kebut sistem Konversi Digital. Hal itu diharapkan mampu membuat pekerjaan pemerintah lebih efisien, utamanya Di strategi pengumpulan perpajakan.
“Ini yang mau kita bereskan, makanya GovTech itu menjadi Topik pemerintah, saya pikir pikir kita tidak bisa bergantung Pada harga Produk Internasional saja, efisiensi itu menjadi sangat penting, berbasis elektronik,” sambungnya.
Ke kesempatan Sebelumnya Itu, Pembantu Ri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan penerimaan Negeri sepanjang semester I 2024 sebesar Rp1.320 triliun, angka ini terkontraksi 6,2% secara tahunan.
Sedangkan penerimaan Ppn Ke semester I 2024 sebesar Rp1.028 triliun atau turun Di 7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sambil Itu PNBP mencapai Rp288,4 triliun atau turun 4,5% (yoy).
Menkeu menjelaskan, penurunan pendapatan Negeri terutama disebabkan Di turunnya harga Produk Internasional, khususnya batubara dan CPO, yang mempengaruhi Kepuasan profitabilitas sektor korporasi Supaya berdampak Ke penerimaan PPh Badan yang terkontraksi 35,5% (yoy).
“Ke Di Yang Sama, penerimaan PPN DN (Di negeri), turun 11% (yoy),” kata Sri Mulyani Di Wakil Rakyat, (8/7).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Banyak NPWP Saja Tidak Punya