Anggota Komisi Pemilihan Umum (Penyelenggara Pencoblosan Suara) Betty Epsilon Idroos Memberi keterangan kepada wartawan Ke Jakarta, Kamis (6/6/2024). FOTO/MPI/DANAN DAYA ARYA PUTRA
“Bagi pemetaan TPS waktu Pencoblosan Suara Nasional 2024 satu TPS sebanyak-banyaknya 300 orang per TPS. Bagi Pencoblosan Suara Lokal 2024, sebanyaknya 600 pemilih per TPS. Itu tergantung Ke Situasi geografis, tapi Di tetap memperhatikan satu KK itu Di satu TPS,” kata Anggota Komisi Pemilihan Umum (Penyelenggara Pencoblosan Suara) Betty Epsilon Idroos kepada wartawan Ke Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Ke Di Itu, kata Betty, Di proses pencocokan dan Studi (coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau Pantarlih nantinya didukung Di Alat Lunak tambahan. Petugas Pantarlih Berencana bekerja Pada satu bulan mulai Di 24 Juni-24 Juli 2024.
“E-coklit itu sebenarnya alat bantu juga Bagi Pantarlih Bagi melakukan coklit Di Rumah Hingga Rumah. Karena Itu kami menyiapkan semacam sistem informasi yang digunakan Dari Pantarlih, kami siapkan 2 bentuk yaitu online dan offline,” katanya.
Di Pemberian Alat Lunak tersebut, nantinya pemilih Ke Pencoblosan Suara Lokal serentak dapat mengetahui apakah dia sudah dilakukan coklit Dari Pantarlih.
“Karena Itu kami siapkan tools Bagi pemilih dan kami sendiri juga dimudahkan Bagi melakukan supervisi dan monitoring kepada Pantarlih Ke seluruh indonesia nanti ketika Pencoblosan Suara Nasional 2024,” katanya.
Pada proses coklit, nantinya Petugas Pemungutan Suara (PPS) Berencana melaporkan kinerja Pantarlih, perihal seberapa banyak warga yang telah dilakukan proses coklit.
“Kami Berencana evaluasi karna Di 30 hari masa coklit, satu kali seminggu PPS harus mengumpulkan petugas pantarlih Bagi melakukan evaluasi,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Berbeda Di Pileg, Jumlah Pemilih Pencoblosan Suara Lokal 2024 600 Orang per TPS