Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Mengungkapkan telah memasang ratusan alat deteksi dini Ke zona Megathrust. FOTO/BMKG
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya memasang ratusan Alat Pengindera seismograf Ke zona Megathrust sebagai sistem deteksi dan peringatan dini Bencana Alam. Sistem ini mulai beroperasi Sebelum 2008.
“Sistem ini Ke tahun 2004 Pada terjadi gempa dan Bencana Alam Aceh tidak ada sistem sama sekali, Terbaru ada pendeteksi 20-an, kita belum tahu Bencana Alam Berencana seperti apa,” kata Dwikorita Pada ditemui Ke Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
“Lalu Di Penghayatan Ke Banda Aceh sudah terpasang 533 seismograf khusus Berjuang Di berjaga jaga Berjuang Di megathrust dan Bencana Alam mulai Di Sumatera, Jawa, dan beberapa Ke Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Nusa Tenggara Timur (NTT),” tambahnya.
Dwikorita menyebut jumlah alat deteksi dini yang telah terpasang lebih Di cukup Berjuang Di potensi gempa dan Bencana Alam Megathrust. Ia menyoroti perihal kesiapsiagaan Kelompok ketika alarm pendeteksi dini gempa dan Bencana Alam menyala.
Menurutnya, diperlukan kolaborasi antarstakeholder Yang Terkait Di Bagi memastikan kesiapan sosio-kultural Ke Kelompok yang dilalui potensi megathrust.
“InsyaAllah Di segi sistem deteksi dan monitoring insyaAllah cukup Di jumlah alat, Akan Tetapi yang harus dijaga adalah bagaimana Kelompok itu Walaupun sistem ada tapi kalau Kelompok dan pemerintah Lokasi tidak disiapkan sama saja ada peringatan dini tidak ada yang merespons Karena Itu sama saja. Kesiapannya disertai Di kesiapan sosio-kultur, Ke mana melibatkan pemerintah Lokasi, Kelompok, pihak Yang Terkait Di Di para ilmuan, pakar, perguruan tinggi, badan Kajian ada BRIN, Badan Geologi dan dikoordinasikan Di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” katanya.
Saksikan selengkapnya Di Inisiatif One on One Ke Jumat, 23 Agustus 2024 pukul 21.30 WIB hanya Ke Sindonews TV.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: BMKG Pasang 533 Seismograf Ke Zona Megathrust