Gowa –
Buaya liar yang menggigit pawang bernama Baco Dg Rani sampai patah tulang Hingga objek wisata Cimory Land, Kabupaten Gowa bakal dipindah Hingga luar Sulawesi Selatan.
Keputusan itu diambil Setelahnya heboh ada sekelompok warga yang mengaku-ngaku bahwa mereka adalah keluarga Di si buaya tersebut.
“Kalau Untuk Pada ini Untuk buayanya sendiri rencananya nanti Akansegera kita pindahkan lagi Hingga luar Sulawesi Selatan (Sulsel). Kemarin kita sudah koordinasi Di BKSDA juga,” kata Human Resources and General Affairs (HRGA) Legal Cimory Land Gowa, Febriansyah Nurharjono, Rabu (19/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febriansyah tidak mengungkapkan secara rinci lokasi pasti pemindahan buaya tersebut. Dia mengatakan informasi tersebut hanya diketahui Di pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Itu (buaya Akansegera dipindahkan) Hingga luar Sulawesi Selatan. Kalau Untuk Daerah pastinya kami kurang tahu Lantaran itu BKSDA yang tahu lokasinya,” ujarnya.
Hingga sisi lain, Febriansyah mengatakan pihak Cimory Land tidak mengawal Kepuasan pawang Setelahnya diterkam buaya. Dia menyebut korban langsung dibawa Di warga Setelahnya insiden terjadi.
“Kalau Kepuasan korban, saya kurang tahu Untuk Pada ini Lantaran Skuat kita tidak mengikuti lebih lanjutnya tapi sih informasi terakhir ada luka Hingga tangan,” sebutnya.
“Karena Itu Di pihak keluarga itu kemungkinan sewa pawang, sewa pawang buaya Karena Itu bukan pihak keluarga langsung,” imbuhnya.
Sebelumnya Itu diberitakan, seorang pawang buaya diserang buaya sepanjang 3,8 meter Di Senin (17/2) Di pukul 22.30 Wita Hingga Cimory Land, Gowa. Akibat insiden tersebut, korban Merasakan luka patah tangan dan segera dilarikan Hingga Fasilitas Medis Muhammadiyah.
Buaya tersebut dievakuasi Di lokasi Bencana Alam Antang, Makassar, Sulsel Hingga objek wisata Cimory Land Hingga Kabupaten Gowa. Korban merupakan utusan Di warga yang mengaku sebagai keluarga buaya tersebut.
Kelompok Bugis-Makassar diketahui Memperoleh kepercayaan tradisional bahwa buaya adalah saudara manusia. Kepercayaan ini berasal Di mitos yang menyebut setiap manusia Memperoleh saudara kembar Di air, salah satunya adalah buaya.
Untuk Tindak Kejahatan ini, salah seorang warga meyakini bahwa buaya tersebut adalah saudara kembar Di kakeknya yang berusia 100 tahun.
“Pawang yang dibawa Di Kelompok yang mengaku keluarganya. Karena Itu memang dia (pawang) disiapkan Lantaran dia Sebelumnya turun itu saya sempat bicara juga bahwa mereka bisa berbicara dan memerintah itu buaya. Kita Melakukanlangkah-Langkah melarang malah dia bersikeras,” kata Kapolsek Parangloe AKP Muh Ashar, Selasa (18/2).
Kepala seksi Daerah 4 BKSDA Sulsel Tamsil Sebelumnya Itu juga mengatakan buaya tersebut dititipkan Untuk Sambil. Dia menyebut tempat wisata Cimory merupakan mitra BKSDA.
“(Cimory) itu salah satu mitra BKSDA, lembaga konservasi yang ada Hingga Kabupaten Gowa. Kita titip Sambil Hingga sana,” ujar Kepala Seksi Daerah 4 BKSDA Sulsel Tamsil, Kamis (13/2).
——–
Artikel ini telah naik Hingga detikSulsel.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Buaya yang Gigit Pawang sampai Patah Tulang Bakal Dipindah Hingga Luar Sulsel