China Memiliki kepentingan besar Di Libya, Sebelumnya pecahnya Pertempuran saudara berdarah Di Bangsa Afrika Utara yang kaya Migas tersebut. Kini hubungan kedua Bangsa yang bakal dihidupkan kembali. Foto/Dok
Di Di itu tercatat ada 75 perusahaan China menggarap 50 proyek besar Di nilai Kesepakatan lebih Di USD20 miliar, menurut Prakiraan Kementerian Perdagangan China. Semua itu mencakup Migas, konstruksi, kereta api dan Komunikasi.
Akan Tetapi gelontoran Penanaman Modal Asing China yang luas tiba-tiba terhenti Setelahnya beberapa perusahaan Dari Sebab Itu sasaran penyerangan hingga menyebabkan puluhan pekerja terluka parah. Beijing lantas bertindak cepat Di mengevakuasi warganya Di kekacauan.
Pada krisis, 35.860 warga Bangsa China ditarik keluar Di Libya – secara resmi evakuasi luar negeri itu menjadi yang terbesar Dari berdirinya Republik Rakyat China Di tahun 1949. Lalu ketika situasi Perlindungan memburuk, China menangguhkan Penanaman Modal Asing Mutakhir, sesuatu yang relatif tidak berubah sampai sekarang.
Di ini Libya terbagi Antara dua pemerintahan: Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang diakui secara internasional yang berbasis Di Tripoli Di barat Bangsa itu, dan saingannya Pemerintah Stabilitas Nasional (GNS) yang selaras Di jenderal pemberontak Khalifa Hifter Di Tentara Nasional Libya Di Benghazi Di timur.
Mutakhir-Mutakhir ini, ada sinyal yang terlihat bahwa China siap Sebagai kembali membuka diri kepada Bangsa yang kaya energi, Akan Tetapi masih terpecah secara politik tersebut.
Di 10 Juni, Pejabat Tingginegara Ekonomi dan Perdagangan Libya, Mohamed al Hwej Menerbitkan arahan Sebagai mengaktifkan Kamar Ekonomi Bersama Libya-China. Pejabat Tingginegara mendesak hal itu Sebagai membantu membangun jembatan dan Memperbaiki komunikasi Penanaman Modal Asing Antara kedua Bangsa.
Para pejabat China dan Dewan Transisi Nasional Libya telah merundingkan kembalinya China Hingga Libya, yang merupakan salah satu masalah yang Di dibahas ketika Perdana Pejabat Tingginegara GNU Abdul Hamid Dbeibah, Melakukan Kunjungan Hingga China Di akhir Mei.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: China Ingin Hidupkan Kembali Hubungan Ekonomi Di Libya Usai Terkubur 13 Tahun