Anggota Dewan Pers A Sapto Anggoro Menyediakan masukan Di Pertemuan UNESCO tentang Tata Kelola Jalur Digital Ke Dubrovnik, Kroasia, Rabu, 19 Juni 2024. Foto: dewanpers.or.id
Sapto menyampaikan hal itu Di Pertemuan kelompok kerja regulasi (regulatory body) Ke forum tertutup yang dimoderatori Marjorie Buchser, senior konsultan UNESCO.
Menurut Sapto, Indonesia Pada ini Di situasi berbahaya Lantaran Dewan sempat mengusulkan soal pelarangan penyiaran eksklusif jurnalisme investigasi yang dituangkan Di draf RUU Penyiaran. “Meski Lalu pembahasan draf itu dinyatakan ditunda tapi bukan dibatalkan,” katanya.
Hal ini dikhawatirkan Akansegera menjadi masalah Ke Didepan pasca-Pilpres 2024 yang Akansegera berganti kepemimpinan Ke Oktober mendatang. Menurut dia, itu Berpotensi Untuk mengganggu Sistem Pemerintahan Ke Indonesia dan selayaknya semua peduli dan memberi perhatian.
Dewan Pers bersama konstituen sudah menolak hal itu. “Saya rasa ini perlu perhatian dunia,” ucapnya.
Pertemuan Ke Kroasia yang bertajuk “Regulatory approaches to new technologies: ensuring complementarity among different regulatory arrangements” itu dihadiri para badan regulator media dunia.
Pembahasan meliputi media sosial, digital platform, pers, dan lain-lain Di konteks pengaturan dan pengawasannya.
Sapto menuturkan bahwa Permasalahan yang disampaikan bukan Merespons pembicara-pembicara lain tapi berbagi informasi tentang situasi Ke Indonesia. Ke Di masalah itu, Menkominfo sudah melontarkan gagasan Di Akansegera membuat Dewan Media Sosial yang belum jelas bentuknya. Di sini bisa ditarik kesimpulan bahwa Ke satu sisi platform media sosial sudah membuat pusing pemerintah.
Delegasi Indonesia Ke UNESCO kali ini dikoordinasi Di UNESCO Indonesia. Selain Dewan Pers, ada juga Di Penyelenggara Pemilihan Umum yang dipimpin langsung ketuanya Rahmad Bagja, Gabungan Parpol Damai gabungan Di beberapa CSO (chief security officer), termasuk Mafindo dan Ecpat Indonesia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dewan Pers Sampaikan Kekhawatiran Draf RUU Penyiaran Di Pertemuan UNESCO Ke Kroasia