Diskusi bertajuk Peran Perusahaan Ekstraktif Di Memelihara Kesejajaran Lingkungan yang diselenggarakan Ke Selasa (11/6/2024). FOTO/Ist
Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita Di diskusi bertajuk “Peran Perusahaan Ekstraktif Di Memelihara Kesejajaran Lingkungan”. Menurut Arya, inisiatif dekarbonisasi telah dilakukan PHE Ke 26 September 2023 Pada IDX Melakukan Bursa Karbon yang diresmikan langsung Dari Kepala Negara Joko Widodo. PHE mencatatkan transaksi perdana Di perdagangan karbon kredit dimana PHE sebagai pelaku industri hulu migas pertama yang menjadi Dibagian Di Bursa Karbon.
Menurut dia, PHE Memperoleh inisiatif dekarbonisasi Di lain efisiensi energi yang hingga Pada ini berkontribusi sebesar 51% Di Langkah dekarbonisasi, flare gas reduction/utilization yang berkontribusi sebesar 26% Di Langkah dekarbonisasi PHE, penggunaan biodiesel B30/B35 Ke armada kapal yang berkontribusi sebesar 10% dan instalasi solar panel sebagai Dibagian Di inisiatif low carbon power yang berkontribusi sebesar 2%.
“Dekarbonisasi Usaha ini adalah menjalankan efisiensi energi, loss reduction dan lain sebagainya. Dan juga adanya akselerasi green Usaha ini menjadi salah satu upaya mewujudkan dekarbonisasi Di Usaha energi yang Pada ini Lagi dilaksanakan,” ujarnya.
Arya menambahkan, Ke 31 Desember 2023 terdapat capaian yang positif, Di mana PHE berada Di medium risk Di kelompok yang rendah Untuk Usaha hulu migas yang karakternya sangat tinggi risiko dan berkaitan langsung Didalam karbon. “PHE sudah Di angka 21,5 dan ini tidak mudah dicapai Dari perusahaan yang bergerak Di sektor hulu migas,” tegasnya.
Arya menuturkan, capaian ini tidak lepas Di Dukungan seluruh pihak yang terait, seperti kementerian dan lembaga, juga perusahaan-perusahaan mitra. “Ini adalah collaborative action. Dan kita juga Merasakan 12 PROPER Emas Didalam diikuti PROPER Hijau dan PROPER Biru,” tambahnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dukung Pencapaian Target NZE 2060, PHE Kembangkan Potensi CCS-CCUS