Jakarta –
Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO) Terbaru-Terbaru ini Menginformasikan hasil pemeriksaan 10 Didalam 12 pasien yang mengidap Penyakit misterius Ke Republik Demokratik Kongo. Mereka dinyatakan positif malaria.
Meski begitu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pasien kemungkinan dapat mengidap lebih Didalam satu Penyakit secara bersamaan.
“Didalam 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 Ke antaranya dinyatakan positif malaria, Kendati ada kemungkinan lebih Didalam satu Penyakit yang terlibat. Sampel Didalam Detail Akansegera dikumpulkan dan diuji Untuk menentukan penyebab pastinya,” kata juru bicara WHO Ke hari Selasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa Pidana Hukum Penyakit misterius Ke Daerah terpencil RD Kongo itu telah menimbulkan kekhawatiran beberapa waktu terakhir Terlebih Regu spesialis Didalam WHO dan Pusat Pengendalian dan Pra-Penanganan Penyakit Afrika dikirim Untuk melakukan penyelidikan, dan sampai Di ini masih terus berlanjut.
Epidemiolog Didalam Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan memang hasil Sambil Itu Regu penyelidikan WHO menyebut 10 Didalam 12 pasien yang diperiksa mengidap malaria. Akansegera tetapi Dicky menyebut masih ada kemungkinan melibatkan Didalam satu Penyakit.
Artinya, tidak hanya malaria saja, melainkan beberapa Penyakit dialami pasien Ke RD Kongo. Mengingat Daerah tersebut menjadi tempat ‘sarang’ Penyakit.
Karenanya penting Untuk menunggu penyelidikan keseluruhan Didalam Regu WHO Untuk Merasakan hasil yang optimal.
“Karena Itu ini sangat harus ditegaskan, diperjelas bahwa temuan ini bukanlah satu temuan yang artinya sudah meng-confirm hanya Dari atau disebabkan Dari malaria,” katanya kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).
“Ini kan banyak kasusnya, tidak 12, ini Terbaru Didalam 12 ditemukan 10 malaria dan kasusnya banyak. Kita masih menunggu WHO sendiri masih menunggu Didalam sampel yang dikumpulkan Untuk dites, Untuk diketahui, diidentifikasi apa penyebab pastinya,” sambungnya.
Ke sisi lain, Dicky mengatakan bahwa malaria merupakan Penyakit endemik Ke Daerah RD Kongo maupun Afrika. Penyakit ini disebabkan Dari Gangguan Menyebar parasit plasmodium, yang ditularkan Lewat gigitan nyamuk Anopheles betina, yang beredar Ke petang sampai pagi hari.
Parasit ini Akansegera menetap Ke organ hati, berkembang biak, Lalu menyerang sel-sel darah merah. Terlebih, Daerah tersebut Di ini Ditengah dihadapi musim hujan, Agar ditemukannya Peristiwa Pidana Hukum malaria menurut Dicky bukanlah hal yang mengagetkan.
“Saya tentu Ke sisi lain kita sedikit lega, belum ditemukan satu hal yang Terbaru, Akan Tetapi Sebab sampelnya juga masih dikumpulkan Untuk lebih bisa valid, menyimpulkan, Karena Itu kita masih harus bersabar Untuk menunggu kepastiannya,” imbuhnya lagi.
Menurut otoritas Kesejajaran Ke Bangsa Afrika Ditengah itu, Penyakit yang tidak diketahui itu telah mengakibatkan 79 kematian dan lebih Didalam 300 Gangguan Menyebar Sebelum akhir Oktober.
Pasien yang terinfeksi Merasakan Tanda-Tanda termasuk demam, sakit kepala, pilek, batuk, kesulitan bernapas, dan anemia.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Epidemiolog Soroti soal Hasil Sampel Sambil Itu WHO Yang Terkait Didalam Wabah Misterius Ke Kongo