Gurih Mantap! Belut Kotokan Khas Sidoarjo yang Kian Langka


Sidoarjo

Selain belut goreng, ada olahan belut yang tak kalah enak bernama belut kotokan. Olahan belut khas Sidoarjo ini kian langka, tapi bisa ditemukan Di warung makan ini.

Terlepas Didalam kulitnya yang licin dan tampilannya yang mirip ular, belut disukai beberapa orang Sebab rasa nikmat dan nilai gizinya. Ternyata olahan belut tak hanya digoreng hingga garing dan renyah saja.

Di Sidoarjo ada belut kotokan yang tersohor enak. Potongan belut dipadukan kotokan yaitu kuah santan berbumbu rempah yang gurih mantap.


Menu ini kabarnya Lebih langka. Tetapi kalau mau mencobanya, kamu bisa mampir Di warung belut kotokan Di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo, tepatnya berdekatan Didalam jembatan yang ambrol Di Desa Kedungpeluk.

Nikmatnya belut kotokan ala warga pesisir Sidoarjo Foto: Suparno/detikJatim

Meski warungnya berkonsep terbuka dan lokasinya sangat jauh Didalam perkotaan, Tetapi warung ini sudah dikenal para penikmat belut Didalam luar Daerah.

Warung belut kotokan buka mulai pukul 06.00 WIB pagi, tapi Di pukul 08.00 WIB, sajian belut kotokan dipastikan sudah habis. Banyak penikmat belut yang datang Di atas pukul 08.00 WIB, tidak Berencana kebagian menu tersebut.

Agar pembeli tak kecewa, pemilik warung juga menyediakan kotokan ikan mujaer.

“Menu ikan belut kotokan ini banyak penikmatnya, Supaya cepat habis. Warung ini buka pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB menu belut kotokan sudah habis,” kata Sambudi, pemilik warung Pada ditemui detikJatim, Minggu (21/7/2024).

Sambudi menjelaskan, belut kotokan ini merupakan masakan nenek moyang khas warga pesisir Sidoarjo. Dari Indonesia merdeka, ia menyebut nenek moyang sudah membuat masakan ini.

“Menu ini hampir langka, Sebab Di Sidoarjo tidak ada warung yang menyediakan menu belut kotokan, terkecuali Di sini,” jelas Sambudi.

Sambudi menambahkan, setiap harinya ia menghabiskan tujuh sampai delapan kilogram belut. Ia membuat sajian belut kotokan ini Didalam menggunakan belut hasil memancing Didalam tambak, bukan menggunakan belut ternakan.

“Bahan bakunya belut hasil pemancingan Didalam tambak, kalau belut ternakan hasilnya kurang gurih,” imbuh Sambudi.

Di Pada Yang Sama, salah satu pembeli, Khomaruddin (39) warga Gedangan, Sidoarjo, mengaku dirinya sudah lama menyukai menu belut kotokan ini. Rasanya gurih dibandingkan Didalam sajian belut yang lain.

“Rasanya memang beda, gurih banget, Sebab ikan belutnya hasil Didalam pemancingan Didalam tambak. Makanya kami sekeluarga jauh-jauh datang Di sini. Tapi pernah kecewa Pada datang kesiangan tidak kebagian belut kotokan tersebut,” kata Khomaruddin.

Hal yang sama disampaikan Dari pembeli lain, Agus Prihambodo (40). warga Wonoayu ini mengaku, meski warungnya terbuka, Tetapi sajian belut kotokan ini sudah banyak dikenal warga Sidoarjo. Sebab, belut yang digunakan bukan belut ternakan, Dari Sebab Itu rasanya sangat gurih, apalagi ditambah Didalam sambal yang pedas.

“Rasanya enak tenan. Sajian ini cocok buat menu sarapan, setiap hari libur saya sering nikmati sajian belut kotokan ini bersama keluarga,” kata Agus.

Artikel ini sudah tayang Di detikjatim Didalam judul “Menikmati Belut Kotokan Ala Warga Pesisir Sidoarjo”

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gurih Mantap! Belut Kotokan Khas Sidoarjo yang Kian Langka