Bisnis  

Harga Emas Naik Terus Karena Itu Rp1.403.000/Gram, Masih Prospektif Sebagai Penanaman Modal Asing?

Harga emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus melesat naik hingga sesi perdagangan hari ini. Foto/Dok

JAKARTAHarga emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terus melesat naik hingga sesi perdagangan hari ini. Lonjakan harga emas Antam tak terbendung, meski emas dunia Di Gaya penurunan.

Ke Selasa (16/7/2024), emas Antam dibanderol Rp1.403.000 per gram, atau Merasakan kenaikan Rp4.000 dibandingkan hari Sebelumnya. Sambil harga pembelian kembali (buyback) Dari Antam ada Ke posisi Rp1.267.000/gram. Juga bertambah Rp3.000 Bersama posisi kemarin.

Analis DFCX Futures, Lukman Leong mengatakan, Sebagai jangka panjang harga emas masih Akansegera terus naik. Sebagai tahun ini, harga emas Antam diperkirakan Akansegera mencapai Rp1,5 juta atau Di 7% Bersama harga sekarang.

Tetapi Sebagai jangka panjang harga emas internasional Berpeluang mencapai USD3000 Di setahun Ke Di atau Di 20% upside Bersama harga sekarang.

“Sebagai aset safe haven, ini adalah hal yang sangat bagus Bersama perkembangan belakangan ini, downside harga emas menjadi terbatas Supaya koreksi tidak Akansegera terlalu besar Supaya masih cukup Menarik Perhatian Sebagai masuk. Tentunya investor diharapkan Sebagai mempertahankannya jangka panjang,” ungkap Lukman.

Bersama proyeksi tersebut, emas menjadi salah satu instrumen Penanaman Modal Asing yang sangat bisa dipertimbangkan. Sebagai yang Terbaru memulai Penanaman Modal Asing Ke emas sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:

1. Fokus Ke tujuan Penanaman Modal Asing: Sebagai diingat, berinvestasi emas adalah jangka panjang.

2. Ikuti perkembanganan harga emas: mengikuti perkembangan harga emas terbaru Akansegera membantu kapan waktu yang tepat Sebagai membeli

3. Beli Ke tempat terpercaya: jangan membeli Ke sembarang tempat, Tetapi pilihlah lembaga terpercaya dan Memperoleh rekam jejak yang baik.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Harga Emas Naik Terus Karena Itu Rp1.403.000/Gram, Masih Prospektif Sebagai Penanaman Modal Asing?