Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pendapatan Indonesia lewat Keputusan hilirisasi bisa tembus USD70 miliar atau setara Rp1.135 triliun. Foto/Dok
Sebab menurutnya, lewat Keputusan hilirisasi, terutama Sebagai Produk Internasional nikel, yang Penjualan Barang Di Luar Negeri nantinya tidak lagi berupa bahan mentah, tapi Produk Internasional setengah Karena Itu atau Karena Itu yang Memperoleh harga yang lebih besar ketimbang sekedar berjualan bahan baku saja.
“Tahun 2028 saya kira ( Penjualan Barang Di Luar Negeri nikel) bisa Didekat USD75 miliar, Sebab kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya,” ujar Luhut Untuk Pertemuan Kerja Di Komisi II Lembaga Legis Latif RI, Selasa (5/6/2024).
Luhut menjelaskan, lewat Keputusan hilirisasi telah sukses mendongkrak nilai Penjualan Barang Di Luar Negeri Indonesia jika dibandingkan Di 1 dekade Sebelumnya Itu. Misalnya Di tahun 2013 nilai Penjualan Barang Di Luar Negeri nikel hanya berada Di angka USD2,33 miliar, Lalu Di tahun 2023 lalu nilai Penjualan Barang Di Luar Negeri nikel sudah tembus USD24,28 miliar.
“Kalau bapak lihat slide ini, dulu (nilai) Penjualan Barang Di Luar Negeri (nikel) USD1,5 miliar atau USD2 miliar, tahun lalu kita sudah USD40 Nilai Mata Uang Amerika, kalau tanpa hilirisasi ekonomi kita Berencana goyang,” sambungnya.
Sambung Luhut menegaskan, Di Didepan Inisiatif hilirisasi Berencana tetap menjadi fokus Pembaruan pemerintah Sebab telah terbukti menciptakan nilai tambah. Caranya, Di mengundang Penanaman Modal Sebagai mengolah bahan baku Di Untuk negeri, Terbaru diizinkan Sebagai melakukan Penjualan Barang Di Luar Negeri.
“Kami fokus masih menyelesaikan Kalimantan Utara, Sebab Penanaman Modal Di Petrochemical tadi itu Penanaman Modal yang sangat besar, beberapa puluh miliar Nilai Mata Uang Amerika,” tutup Luhut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Hilirisasi Kerek Nilai Penjualan Barang Di Luar Negeri, Luhut Prediksi Sumbangan Untuk Nikel Rp1.221 Triliun