Portofolio Penanaman Modal Asing dana kelolaan iuran Tapera, yang salah satunya Berlari Ke Surat Berharga Bangsa (SBN) menjadi sorotan, dimana Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan ada kepentingan pemerintah. Foto/Dok
Naiul Huda menjelaskan, berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, komposisi portofolio Penanaman Modal Asing dana kelolaan peserta Tapera nantinya Berencana dilarikan 47% Ke korporasi, Surat Berharga Bangsa (SBN) 45%, dan sisanya Ke deposito.
Menurutnya, penempatan dana kelolaan Ke SBN sarat Berencana kepentingan pemerintah, belum lagi Komisioner BP Tapera Pada ini Ke isi Dari Pembantu Presiden Pembantu Presiden Keuangan, yang juga punya kepentingan Untuk menyerap SBN yang Sebelumnya telah diterbitkan.
“Ketika swasta enggan Penanaman Modal Asing Ke SBN, badan pemerintah Karena Itu solusinya. Salah satu pejabat BP Tapera adalah Menkeu yang punya kepentingan Untuk penyerapan SBN,” ujar Huda Pada dihubungi MNC Portal, Minggu (2/5/2024).
Menurutnya, Di maraknya proyek-proyek infrastruktur dan berbagai Inisiatif yang Pada ini Di dikerjakan, maka bukan hal mudah Untuk pemerintah Untuk Merasakan pembiayaan lewat penyerapan surat utang.
“Di posisi SBN sebesar 45 persen Di total dana yang dikelola BP Tapera, tentu soal mudah Untuk pemerintah Untuk menerbitkan SBN Sebab bisa dibeli Dari badan pemerintah (termasuk BP Tapera) pakai uang Komunitas,” lanjutnya.
Padahal, Naiul Huda menilai ketiga Lembagakeuanganpusat rate Lagi naik, maka sebetulnya deoposito menjadi instrumen yang cukup baik menyimpan uang Untuk Menyediakan imbal hasil. Akan Tetapi porsi deposito Untuk portofolio invetasi BP Tapera Pada ini nampaknya justru punya porsi lebih kecil.
“Ingat, Lembagakeuanganpusat rate sudah naik yang artinya deposito sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan SBN,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Iuran Tapera Berlari Ke Surat Berharga Bangsa, Pengamat Duga Sarat Kepentingan