Joe Rogan Pertanyakan Standar Ganda Penegak Hukum

Joe Rogan mengkritisi penangkapan CEO Telegram Pavel Durov dan menyebutnya sebagai standar ganda. Foto: ist

JAKARTA – Sinarwan dan influencer Joe Rogan ikut Menyatakan Pendapatnya Yang Berhubungan Di penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov, Dari otoritas Prancis Di episode terbaru podcast The Joe Rogan Experience (JRE).

Durov, yang warga Bangsa Prancis, ditahan Hingga sebuah bandara Disekitar Paris. Alasannya? Tuduhan bahwa platformnya, Telegram, telah digunakan Sebagai kegiatan ilegal seperti pencucian uang dan perdagangan Bahaya Narkotika.

Rogan mempertanyakan keadilan Yang Berhubungan Di penangkapan tersebut. “Apakah kita harus Menahan Google Lantaran Gmail digunakan Sebagai pencucian uang dan penjualan Bahaya Narkotika Lantaran itu pasti terjadi?”

Skor Rogan adalah bahwa banyak platform, termasuk platform besar seperti Google, dapat disalahgunakan Dari penjahat. Dari Sebab Itu mengapa Telegram dijadikan sasaran?

Selain Rogan, Elon Musk, juga memposting serangkaian tweet dan tanggapan tentang topik tersebut Di berkembang.

Dia mencuit, “Yeah, this is super messed up!” dan “POV: It’s 2030 in Europe and you’re being executed for liking a meme.”

Baker, mantan agen CIA dan tamu JRE yang sering hadir, menjelaskan bahwa penangkapan Durov kemungkinan besar terjadi Lantaran jejaring sosialnya Memiliki reputasi tidak bekerja sama Di penegak hukum, terutama Hingga Prancis.

Mereka “tidak bekerja sama Di investigasi kriminal, tidak Menyediakan informasi atau mematuhi permintaan Di … Europol, Interpol,” kata Baker.

Reaksi Rusia Di penangkapan tersebut sangat mengejutkan Lantaran Durov, yang lahir Hingga Rusia, pernah Merasakan konflik Di pemerintah Rusia mengenai masalah serupa. “Ini semua tentang kebebasan berekspresi Hingga sana Hingga Rusia,” canda Rogan.

Muncul juga berita bahwa Keadaan keuangan platform perpesanan dan media sosial populer Telegram tidak Di Situasi terbaik.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Joe Rogan Pertanyakan Standar Ganda Penegak Hukum