Jakarta –
Belakangan terungkap organisasi terselubung yang menjebak para wanita kesepian Hingga Jepang, terpaksa menjadi penjaja seks. Yu, single parent Di dua anak yang Terbaru saja bercerai, semula Ditengah mencari hiburan Hingga salah satu bar kawasan Tokyo.
Pada itu, dirinya bertemu Di seorang pria muda berusia 20-an yang memanjakan dan menemaninya setiap dirinya berkunjung Hingga bar tersebut. Seketika Yu mengaku bak kembali jatuh cinta.
Wanita paruh baya itu hampir menghabiskan setiap malam Hingga sana sambil meminum sampanye, dan sejumlah alkohol Di harga tinggi. Pria itu Menyediakan perhatian dan menjanjikan hadiah Pada Yu berulang tahun, Malahan berjanji Akansegera Menyediakan cincin.
“Dia berkata, ‘Kamu adalah pacarku,'” kata Yu. “Saya percaya padanya.”
Yu mengatakan pembawa Peristiwa, yang tampan dan berusia 20-an, mendorongnya Untuk melakukan Karya Hingga bar Di cepat dan menjadi tidak terkendali. Sampai akhirnya uangnya habis dan segalanya berubah.
Yu terjebak hutang 25 juta yen atau setara Rp 2,95 miliar. Wanita 41 tahun yang bekerja sebagai Ahli Kebugaran tersebut bertekad Untuk melunasi hutangnya, tetapi mereka memaksa Yu agar membayarnya Di cepat, seperti menjajakan seks.
“Kisah Yu hanya salah satu Di ratusan wanita yang dipaksa menjual tubuh mereka Sesudah sering Berkunjung Hingga Regu Hingga Jepang,” kata para ahli kepada CNN.
Terdapat lebih Di 300 tempat seperti ini Hingga distrik Kabukicho yang diterangi lampu neon Tokyo, memereka nawarkan pendampingan pria Untuk wanita yang kesepian.
Kendati tidak semua tuan Tempattinggal mengeksploitasi klien perempuan mereka, pihak berwenang mengatakan beberapa Regu Yang Terkait Di Di kejahatan terorganisir, Sambil para aktivis mengatakan peraturan yang longgar Untuk industri ini telah menyebabkan pelecehan Lebihterus parah.
Berdasarkan undang-undang Pada ini, siapa pun yang berusia Hingga atas 18 tahun dapat memasuki Regu, dan upaya anggota Legislatif Untuk menerapkan perlindungan yang lebih ketat Sampai Sekarang gagal.
Melonjak Pasca COVID-19
Tindak Kejahatan utang ekstrem, eksploitasi, dan perdagangan seks melonjak Sesudah pembatasan akibat COVID-19 dicabut Di 2023.
Tahun lalu, polisi Tokyo Menahan 140 orang Sebab dugaan prostitusi Hingga Kabukicho, menurut lembaga penyiaran publik NHK, Menimbulkan Kekhawatiran tiga kali lipat Di tahun Sebelumnya Itu. Di mereka yang ditahan, 40 persen wanita mengaku kepada polisi bahwa mereka Ditengah terjebak pembayaran utang Hingga Regu semacam itu.
Di meningkatnya Tindak Kejahatan-Tindak Kejahatan tersebut, pihak berwenang menyediakan saluran Pemberian Untuk para korban dan Menahan tuan Tempattinggal Sebab diduga memaksa pelanggan yang berhutang budi Untuk menjadi penjaja seks.
Di Desember, polisi Tokyo memeriksa 176 Regu tuan Tempattinggal Hingga Kabukicho, NHK melaporkan menemukan Pelanggar peraturan Hingga 75 persen tempat, terutama Sebab tidak menampilkan harga alkohol Di jelas dan menempatkan menu Hingga tempat yang tidak terlihat.
“Di dasarnya ini adalah Mengelabui Orang Lain percintaan,” kata Ayaka Shiomura, anggota majelis tinggi Legislatif Jepang, yang tidak berhasil Mendorong perlindungan yang lebih baik Pada Regu tuan Tempattinggal yang eksploitatif.
“Beberapa Di wanita ini dicuci otak dan mengira mereka berkencan Di pembawa Peristiwa tersebut. Ini adalah lingkaran setan dan buruk.”
NEXT: Sulitnya Mencari ‘Cinta’ Hingga Jepang
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kejadian Luar Biasa Mengkhawatirkan Hingga Jepang, Wanita Kesepian Dijebak Dari Sebab Itu ‘PSK’