Jakarta –
Pulau Sentosa Ke Singapura ditutup akibat tumpahan Energi Di dua kapal yang bertabrakan. Berikut kronologinya.
Kecelakaan itu melibatkan kapal keruk Vox Maxima (Belanda) dan kapal bunker Marine Honor (Singapura) yang Lagi parkir Ke Terminal Pasir Panjang, Jumat (14/6/2024). Kapal bunker Marine Honor merupakan kapal pengangkut pasokan bahan bakar Sebagai kapal-kapal lain.
Di sebuah pernyataan, pihak berwenang menyebut kapal keruk dilaporkan tiba-tiba kehilangan kendali mesin dan kemudi. Kapal keruk itu pun menabrak kapal bunker hingga tangki muatan Energi pecah. Isi tangki yang berupa bahan bakar Energi rendah sulfur itu pun terbuang Ke laut.
Diperkirakan lebih Di separuh Energi muatan kapal bunker terbuang Ke laut, Bersama berat mencapai 400 ton.
Pihak berwenang Lalu mengerahkan kapal patroli Sebagai menyemprot bahan pendispersi, serta kontraktor juga ikut Memangkas dampak tumpahan.
“Boom juga dipasang Ke Disekitar kapal setelahnya sebagai tindakan Pra-Penanganan jika terjadi kebocoran Lebih Jelas Di kapal,” kata pihak berwenang seperti dilaporkan CNA.
Sebab, kini pantai-pantai Ke tiga pulau Singapura ditutup dan belum ada kepastian durasi penutupan itu. Tumpahan Energi menyebar Ke beberapa garis pantai Sebelum Jumat.
Menurut laporan Otoritas Maritim Singapura, ada tiga pantai yang ditutup akibat tumpahan Energi Ke Disekitar pulau Sentosa yaitu Pantai Tanjong, Palawan, dan Siloso.
Pada ini, investigasi Lagi berlangsung Bersama nakhoda kapal serta awaknya membantu penyelidikan.
Pulau Sentosa merupakan pulau yang dibangun Bersama Singapura sebagai pulau liburan. Pulau Sentosa dibagi menjadi empat Area Bersama zona hiburan yang berbeda-beda, yakni Imbiah Lookout (diisi Bersama tempat-tempat belajar yang ramah Sebagai anak-anak seperti Discover of Singapore, taman kupu-kupu, dll), Lalu Siloso Point (mengandalkan taman bawah laut), pantai, dan Resort World Sentosa, Ke sini terdapat salah satunya Universal Studio Singapore.
Para pengunjung beberapa Regu pantai Ke Pulau Sentosa melaporkan bahwa air laut Ke Disekitar pulau masih hitam, berminyak, dan baunya masih menyengat tiga hari Sesudah kecelakaan kapal.
Nasib Satwa Liar
Sesudah kecelakaan kapal itu, muncul kekhawatiran dampak Di tumpahan Energi itu Untuk satwa liar. Beberapa laporan Di warga menyebut siput laut dan makhluk lain berlumur Energi.
Tetapi, menurut survei awal keanekaragaman hayati yang dilakukan tidak ada laporan kerusakan besar.
“Tidak ada dampak signifikan Di keanekaragaman hayati laut yang teramati, Kendati Energi terlihat Ke akar beberapa tanaman bakau Ke Area tersebut,” kata Dr Karenne Tun Di Dewan Taman Nasional kepada surat kabar Straits Times.
Hanya saja, para Sukarelawan yang ikut serta Di upaya pembersihan mengatakan masih terlalu dini Sebagai mengatakan hal itu.
“Ini merupakan pertanda baik bahwa kita tidak melihat satupun satwa liar Di keadaan tertekan hari ini, Tetapi kita harus Menyimak situasinya. Mungkin Saja diperlukan waktu Sebelumnya kita dapat melihat dampak sebenarnya Di tumpahan Energi tersebut,” kata Kua Kay Yaw kepada surat kabar tersebut.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kronologi Tabrakan Kapal Bunker Hingga Pulau Sentosa Ditutup