Menag Diusulkan Di Informasi usai 5 Kader NU Hingga Israel, PBNU: Wah itu Berlebihan

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi tidak sepakat Bersama usulan Pembantu Presiden Tim Menteri Agama (Menag) Di kalangan Informasi. Foto/Tangkapan layar YouTube

JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi tidak sepakat Bersama usulan Pembantu Presiden Tim Menteri Agama (Menag) Di kalangan Informasi. Menurut pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini, usulan Pengamat Politik Di Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan itu berlebihan.

Adapun usulan Syahganda kepada Kepala Negara terpilih Prabowo Subianto agar mengangkat Pembantu Presiden Tim Menteri Agama (Menag) Di kalangan Informasi sebagai buntut Di peristiwa lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) berkunjung Hingga Israel. Di kunjungan itu, lima pemuda tersebut bertemu Bersama Kepala Negara Israel Isaac Herzog.

“Wah saya kira itu berlebihan, yang dibutuhkan sosok yang punya integritas dan kemampuan sesuai bidangnya,” ujar Gus Fahrur kepada SINDOnews, Rabu (17/7/2024).

Dia mengatakan, soal kunjungan Hingga Israel memang belum ada undang-undang (Undang-Undang) yang mengatur. “Kalau mau dilarang dapat diterbitkan aturan Undang-Undang atau Keppres (Keputusan Kepala Negara, red) sudah cukup memadai, tidak harus Menag,” pungkasnya.

Sebelumnya Itu, Pengamat Politik Di Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengusulkan Kepala Negara terpilih Prabowo Subianto agar mengangkat Pembantu Presiden Tim Menteri Agama (Menag) Di kalangan Informasi. Syahganda yakin Menag Di kalangan Informasi mampu mengawasi langsung kelompok-kelompok tertentu dan agendanya Yang Berhubungan Bersama Israel Ke Indonesia.

“Sebab, Ide Prabowo menggerakkan 3 batalyon tentara Hingga Palestina dan penggalangan secara intensif Kelompok internasional Sebagai pembebasan Palestina Akansegera terhambat jika ada unsur-unsur Kelompok yang Mungkin Saja terinfiltrasi agenda Israel Ke Indonesia,” ujar Syahganda, Selasa (16/7/2024).

Syahganda mengatakan bahwa agenda Prabowo Sebagai membebaskan Palestina Di penjajahan Israel harus didukung secara totalitas Dari rakyat Indonesia. Menurut dia, Pemberian itu bisa berupa ikut serta Di gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions), penggalangan donasi maupun doa Sebagai rakyat Palestina

“Pemerintah sendiri juga harus mulai memboikot penggunaan produk-produk Israel,” ungkap Syahganda merespons lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) berkunjung Hingga Israel.

“Pertemuan 5 aktivis NU Bersama Kepala Negara Israel Isaac Herzog merupakan pengkhianatan Pada cita-cita Prabowo Subianto Sebagai memerdekakan Palestina Pada ini,” ungkap Syahganda.

Dia mengatakan, Indonesia secara resmi tidak mengakui Negeri Israel, Agar tidak Mungkin Saja ada kunjungan orang Indonesia Hingga pejabat Negeri Israel tanpa sebuah hubungan konspiratif yang Mungkin Saja membahayakan agenda kebangsaan Indonesia.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menag Diusulkan Di Informasi usai 5 Kader NU Hingga Israel, PBNU: Wah itu Berlebihan