Keputusan pembatasan Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak yang digaungkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan perlu dilihat Didalam perspektif yang lebih luas Sebagai mengukur dampaknya secara menyeluruh Untuk Komunitas. Foto/Dok
Salah satu pembicara yang hadir Untuk Kegiatan yang bertujuan Menyuarakan Pendapat potensi dampak pembatasan BBM yakni Mantan Pembantu Pemimpin Negara Perdagangan Indonesia dan Braintrust Think Policy, Mari Elka Pangestu menyampaikan, bahwa reformasi Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak tidak berdiri sendiri dan harus dipahami Untuk konteks yang lebih luas.
“Permasalahan ini bukan hanya tentang Kesejaganan dan polusi, tetapi juga ekonomi. Polusi yang menurunkan hasil Kesejaganan Akansegera berdampak Di produktivitas dan Perkembangan ekonomi. Sebagai Memperoleh Bantuan Fluktuasi Harga yang produktif, ada dua hal yang perlu diperhatikan, termasuk penargetan yang tepat dan cara penyampaian Bantuan Fluktuasi Harga. Perlu dicermati siapa yang harus dikompensasi dan bagaimana Bantuan Fluktuasi Harga disampaikan perlu dibahas secara mendalam, termasuk timeline Ke zero subsidy yang harus dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Asing (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin menyampaikan latar Dibelakang Di balik Wacana Keputusan pembatasan BBM Untuk kata sambutannya
“Filosofi Bantuan Fluktuasi Harga seharusnya menambah daya beli Untuk yang rentan, Akan Tetapi ada pola Di mana Bantuan Fluktuasi Harga lebih besar dinikmati Dari mereka yang Memperoleh daya ekonomi tinggi. Salah satunya adalah Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak Di mana User kendaraan roda empat menikmati jauh lebih besar daripada User roda dua per kendaraan,” ungkap Rachmat Kaimuddin.
“Kita harus melihat bagaimana Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak bisa direformasi tanpa mengganggu ekonomi dan daya beli Komunitas. Caranya adalah Didalam realokasi Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak yang lebih tepat sasaran dan lebih adil. Jika dilakukan, dapat terbuka ruang fiskal yang dapat dialokasikan Sebagai memperbaiki Mutu udara, Merangsang transportasi umum, dan kepentingan umum lainnya. Tentu ini bukan sesuatu yang mudah dan harus kita kerjakan Didalam bijak tapi juga segera,” bebernya.
Sorotan utama Untuk diskusi ini mencakup
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menilik Urgensi Reformasi Bantuan Fluktuasi Harga Bahanbakar Minyak, Jangan Lupakan 2 Hal Ini