Total Penanaman Modal Asing Turki Hingga Indonesia Di kurun waktu 2019 hingga 2023 tercatat mencapai USD42,758 juta. FOTO/Ilustrasi
Kesempatan itu dimanfaatkan menperin Sebagai memaparkan Potensi Penanaman Modal Asing Mutakhir Hingga Indonesia, Di berbagai Kepentingan dan fasilitas yang ditawarkan. Hal itu disebut mampu Menarik Perhatian perhatian berbagai perusahaan industri asal Turki.
“Kami melihat situasi ini sebagai Potensi yang masih sangat besar Untuk perusahaan-perusahaan asal Turki Sebagai Menyusun bisnisnya Hingga Indonesia. Karenanya, Untuk kunjungan kemarin, kami Merangsang perusahaan-perusahaan Turki Sebagai memperluas bisnisnya,” kata Menperin Untuk keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Total Penanaman Modal Asing Turki Hingga Indonesia Di kurun waktu 2019 hingga 2023 tercatat mencapai USD42,758 juta. Hal itu menempatkan Turki Di urutan Hingga-43 Hingga Di Bangsa-Bangsa yang berinvestasi Hingga Indonesia.
Untuk lawatannya Hingga Turki, Menperin Di lain Melakukan pertemuan Di President of Consumer Durables Arcelik, Fatih Kemal Ebiçlioğlu. Arcelik merupakan perusahaan alat Tempattinggal tangga asal Turki yang merupakan terbesar kedua dunia. Hingga Indonesia, perusahaan tersebut bermitra Di Hitachi Sebagai memproduksi mesin cuci Hingga pabrik yang berlokasi Hingga Karawang, Jawa Barat.
Arcelik juga merencanakan Pembuatan kapasitas produksinya Hingga Indonesia Di mendirikan pabrik Mutakhir Sebagai produk pendingin udara dan lemari es Hingga Semarang. Koc Holding yang merupakan perusahaan induk Untuk Arcelik melakukan akuisisi dan joint venture Di berbagai mitra, termasuk Di Hitachi Sebagai pasar Asia Pasifik, Sebagai Meningkatkan usahanya.
“Kami mengajak Arcelik Sebagai menjajaki Potensi kerja sama Mutakhir Di perusahaan elektronik Indonesia seperti Polytron,” kata Agus.
Di pertemuan Di CEO Kordsa İbrahim Özgür Yıldırım, Menperin Menyoroti Potensi kerja sama Untuk produk ban dan industri tekstil, mengingat Penanaman Modal Asing Kordsa Hingga Indonesia mencapai USD21 juta. Kordsa Pada ini Memiliki fasilitas pabrik Hingga Hingga Bogor Indonesia Sebagai memproduksi nilon, benang, dan olahan industri karet lainnya yang berorientasi Penjualan Barang Hingga Luar Negeri.
Kordsa menyampaikan bahwa Hingga pasar Amerika Utara, perusahaan Merasakan persaingan Untuk China dan Vietnam. Yang Berhubungan Di hal ini, Menperin menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia Menyediakan insentif berupa super tax deduction hingga 300% dan Indokordsa (perusahaan Kordsa Hingga Indonesia) dapat mengajukan hal ini. Sedangkan Sebagai insentif lainnya Berencana dibahas Lebih Jelas.
“Keputusan industri Hingga Indonesia Berorientasi Di peningkatan nilai tambah dan pengintegrasian sektor industri Indonesia Untuk rantai pasok Internasional. Hal ini juga ditujukan Sebagai melindungi Penanaman Modal Asing Asing Hingga Indonesia, khususnya Hingga sektor Pabrik,” jelas Menperin.
Dia menambahkan, pemerintah Mendukung apabila Kordsa berminat Menyusun produk selain yang telah diproduksi Hingga Indonesia. Produk-produk yang dapat dikembangkan Di lain composite concentrate, kantong udara Sebagai kendaraan, dan composite fiber Sebagai penguatan struktur bangunan. “Kami mendukung Ide tersebut dan pembahasan Lebih Jelas secara teknis Berencana dilakukan Di pertemuan Berikutnya,” tutup Menperin.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menperin Rayu Perusahaan Turki Tambah Penanaman Modal Asing Hingga Indonesia