Negeri-Negeri kaya mulai menjauh Di dominasi Usd Amerika Serikat (AS). FOTO/iStock
Justru bank-Lembaga Keuanganpusat Di Negeri-Negeri kaya memilih Sebagai menimbun emas, demikian hasil survei World Gold Council yang dirilis pekan ini. Antusiasme Pada logam mulia ini muncul Walaupun harga emas spot berada Di level Pencapaian Disekitar USD2.330 per ons Setelahnya mencapai hampir USD2.450 bulan lalu.
Survei WGC Di Februari hingga April menemukan bahwa 29% Di 70 Lembaga Keuanganpusat porsi terbesar yang diamati WGC Dari 2019 berencana membeli emas Di 12 bulan Hingga Didepan.
Baca Juga: Putin: Musuh Dijamin Musnah Jika Rusia Lakukan Serangan Balasan Nuklir
Di Antara bank-Lembaga Keuanganpusat tersebut Disekitar 15% Lembaga Keuanganpusat Di Negeri maju berencana memborong emas sebagai langkah terbesar Dari 2019. Sambil Itu, Disekitar 40% Lembaga Keuanganpusat Di Negeri berkembang mengatakan bahwa mereka Akansegera mengumpulkan emas tahun Didepan.
Alasan utama bank-Lembaga Keuanganpusat Sebagai melakukan lebih banyak pembelian emas termasuk menyeimbangkan kembali cadangan mereka dan melakukan lindung nilai Pada risiko-risiko seperti kenaikan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa, eksposur Pada Usd AS dan ketidakstabilan pasar.
Delapan Di 20 Lembaga Keuanganpusat mengatakan bahwa mereka berencana Sebagai membeli lebih banyak emas juga mengutip risiko ekonomi yang lebih tinggi Di Negeri-Negeri yang menggunakan Kurs Matauang cadangan Sebab Permasalahan-Permasalahan seperti meningkatnya defisit Dana Amerika Serikat (AS).
Berlawanan Bersama antusiasme mereka Pada emas, 56% Lembaga Keuanganpusat Di Negeri-Negeri maju mengatakan bahwa mereka Meramalkan pangsa Usd Di cadangan Dunia Akansegera turun Di lima tahun Hingga Didepan. Hampir dua pertiga Lembaga Keuanganpusat Di Negeri-Negeri berkembang juga Meramalkan hal yang sama.
Dominasi AS Menurun
Survei tahunan WGC mencerminkan sentimen bank-Lembaga Keuanganpusat Di Ditengah diskusi yang intens tentang peran dominan Usd sebagai Kurs Matauang cadangan dunia. Melansir Business Insider, diskusi ini Lebih menguat Setelahnya Hukuman Politik-Hukuman Politik Barat Pada Rusia Yang Berhubungan Bersama konflik Bersama Ukraina Dari 2022. Negeri-Negeri lain khawatir bahwa mereka juga dapat terkunci Di sistem keuangan berbasis Usd AS.
Tetapi, raja Usd begitu mengakar dan meresap Di sistem keuangan dunia Agar hanya sedikit orang yang berpikir bahwa Usd dapat digulingkan. Walaupun begitu, sekelompok Negeri berkembang besar sekarang Lagi mencari cara Sebagai menjauh Di dominasi Usd AS.
Walaupun Usd Sampai Sekarang masih menjadi Kurs Matauang yang paling dominan Di cadangan devisa bank-Lembaga Keuanganpusat dunia, pangsa greenback Di cadangan ini Setelahnya penyesuaian Nilai Mata Uang dan suku bunga menurun Di lebih Di 70% Di tahun 2.000 menjadi Disekitar 55% Di kuartal terakhir tahun 2023, menurut laporan Dana Moneter Internasional (IMF) Terbaru-Terbaru ini. IMF menyebut penurunan pangsa Usd AS Di cadangan devisa Dunia sebagai erosi diam-diam.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Negeri-Negeri Kaya Mulai Buang Usd, Menjauh Di Dominasi AS