Lippo Karawaci mengungkapkan Ide jangka panjang Untuk agenda berkelanjutan hingga 2030. Aturan yang mereka ambil ini Untuk rangka peduli lingkungan. Foto/Dok. SINDOnews
Seperti diketahui, Ke awal 2023, LPKR Mengeluarkan Agenda Sustainability 2030. Mereka menetapkan target ESG yang terukur Sebagai menggerakkan kinerja dan keterbukaan Yang Berhubungan Bersama dampak iklim , sosial, dan penyelenggaraan tata kelola organisasi.
”Sepanjang tahun LPKR juga secara aktif melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal Sebagai Meningkatkan kesadaran dan Pemberian Pada prioritas perseroan, terutama Untuk memastikan bahwa target-target grup dan Ide Unjuk Rasa dapat diterjemahkan sampai Hingga tingkat unit Usaha,” kata Group CEO LPKR John Riady Untuk siaran pers, Jumat (31/5/2024).
Sebagai perusahaan yang berwawasan Hingga Di, LPKR berkomitmen mengejar Kemajuan yang berkelanjutan dan mewujudkan dampak positif berskala besar Untuk Kelompok, termasuk generasi mendatang.
LPKR Memperoleh Agenda Sustainability 2030 yang mengartikulasikan ambisi ESG perusahaan Melewati hasil nyata yang bermanfaat Untuk para pemangku kepentingan dan Meningkatkan akuntabilitas. LPKR berkomitmen penuh Sebagai mendukung dan mempercepat Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 Ke Indonesia, dan bercita-cita Sebagai menjadi pemimpin Untuk bidang ESG Ke Indonesia.
Kinerja ESG LPKR sendiri Ke tahun 2023 dibandingkan Bersama target 2030 dapat dilihat Bersama beberapa sisi. Misalnya, Bersama sisi emisi operasional, Ke tahun 2023 LPKR telah Memangkas 28% intensitas emisi bangunan Bersama baseline Ke tahun 2019 sebesar 0,176 ktCO2e/m2. Ke 2030, LPKR menargetkan pengurangan intensitas emisi bangunan hingga 15% dan 35% Ke tahun 2035.
Untuk manajemen air, LPKR merealisasikan 24% konsumsi air Bersama sumber air berkelanjutan Ke tahun 2023. Diharapkan Ke tahun 2030 konsumsi Bersama sumber air berkelanjutan mencapai 20%. Adapun Sebagai pengolahan air, LPKR mencapai 139% peningkatan volume air yang diolah Bersama sumber air berkelanjutan Ke 2023, Bersama baseline 520.000 meter kubik Ke 2019. Ke 2030, perusahaan menargetkan peningkatan volume air yang diolah Bersama sumber air berkelanjutan mencapai 30%.
Terakhir, Yang Berhubungan Bersama pengalihan limbah, LPKR mengalihkan 3.200 ton limbah Hingga tempat pembuangan akhir (TPA) Ke tahun 2023. Ke 2030, LPKR menargetkan menggandakan realisasi Ke tahun 2022 (sebagai baseline) Di 1.400 ton.
John Riady menuturkan, Untuk Situasi ekonomi Internasional yang terus dinamis Ke 2023 akibat Bersama Krisis Lingkungan dan ketidakpastian ekonomi Ke masa Di, aspek Sustainability menjadi fondasi ketangguhan Usaha. “Ke LPKR, diyakini bahwa Sustainability adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan Kemajuan jangka panjang Untuk organisasi kami,” ujarnya.
Maka Itu, LPKR menekankan integrasi Sustainability Untuk strategi Usaha utama, pekerjaan, dan manajemen risiko, guna memastikan agar Direksi dan Regu Manajemen organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek ESG Bersama Usaha, sekaligus memaksimalkan potensi Bersama peningkatan efisiensi dan Kemungkinan-Kemungkinan Mutakhir.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Peduli Lingkungan, Lippo Karawaci Tetapkan Agenda Berkelanjutan 2030