Bisnis  

Pembatasan BBM Pertalite per 17 Agustus Dipastikan Batal, Ini Penggantinya

Menko Airlangga kembali menegaskan, Hingga Di Ini tidak ada Wacana Sebagai membatasi pembelian BBM bersubsidi. Foto/Dok

JAKARTA – Pembantu Kepala Negara Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto kembali menegaskan, Hingga Di Ini tidak ada Wacana Sebagai membatasi pembelian BBM bersubsidi. Airlangga menjelaskan, Pemerintah hanya Berencana melihat seberapa besar kebutuhan BBM bersubsidi Ke Ditengah Kelompok, dan dipetakan berdasarkan Area Sebagai penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran.

“Tidak ada pembatasan, tetapi kita Berencana melihat berapa sebetulnya kebutuhan Sebagai desil yang tepat,” kata Menko Airlangga usai Kegiatan Hasil Evaluasi Capaian PSN sekaligus Peresmian Peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0 Ke Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Lebih Jelas, Airlangga menjelaskan, Pemerintah Di ini juga belum melakukan sosialisasi Sebagai melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi yang targetnya berlaku Ke 17 Agustus mendatang.

“Nanti Berencana ada sosialisasi dan Berencana dilaporkan Ke Diskusi Tim Pembantu Kepala Negara,” kata Airlangga.

Berdasarkan catatan MNC Portal, wacana pembatasan BBM Dukungan Pemerintah yang rencananya Berencana diterapkan Ke 17 Agustus mendatang pertama kali disampaikan Bersama Pembantu Kepala Negara Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Di Negeri (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Lewat unggahan Ke akun instagram resmi miliknya.

Luhut mengatakan, Pemerintah harus melakukan efisiensi Biaya salah satunya Bersama mengatur distribusi BBM Dukungan Pemerintah agar tepat sasaran. Adapun BBM yang Di ini disubsidi Bersama pemerintah yaitu Solar dan Pertalite.

“Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai Ke mana orang yang tidak berhak Merasakan Dukungan Pemerintah itu Berencana bisa kita kurangi,” kata Luhut.

Luhut menambahkan, pemerintah juga berencana Mendorong penggunaan bioetanol guna menggantikan penggunaan BBM. Demikian dilakukan Sebagai Memangkas polusi udara Lantaran BBM yang ada Di ini masih mengandung sulfur yang tinggi yaitu Atas 500 ppm.

“Kita mau sulfurnya tuh 50, nah ini sekarang lagi diproses dikerjakan Bersama Pertamina. Kalau ini semua berjalan Bersama baik, Bersama situ saya kira kita bisa menghemat lagi dan juga pemberian Dukungan Pemerintah yang tidak Ke tempatnya,” tukasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pembatasan BBM Pertalite per 17 Agustus Dipastikan Batal, Ini Penggantinya