Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengaku ikut merasa lega Didalam putusan hakim tunggal Lembaga Proses Hukum Negeri Bandung Eman Sulaeman yang membebaskan Pegi Setiawan Di Peristiwa Pidana Membunuh Orang Lain Vina Cirebon. Foto/iNews TV
“Justru Didalam Pegi dinyatakan Berhasil gugatannya, saya lega Sebab Sebelum awal saya menyarankan ini solusinya hanya satu, PK dan kalau tidak terima Didalam perlakuan penyidik kepada Pegi, ajukan praperadilan segera,” ungkapnya Di Peristiwa dialog spesial Rakyat Bersuara ‘Pegi Bebas, Bagaimana Nasib yang Lain?’ Ke iNews TV, Selasa (9/7/2024) malam.
Malahan, putusan Lembaga Proses Hukum Negeri Bandung yang menggugurkan status Individu Terduga Pegi Setiawan Di Peristiwa Pidana Membunuh Orang Lain Vina dan Eki Ke Cirebon Ke 2016 dinilainya bisa dijadikan novum atau bukti Terbaru sebagai dasar pengajuan peninjauan kembali (PK) para terpidana.
Dia merasa heran Di mengikuti perkembangan Peristiwa Pidana ini yang semula telah diputuskan inkrah atau putusan yang sudah benar dan Memperoleh kekuatan hukum tetap justru menjadi polemik.
“Sesudah saya ikuti, ini Peristiwa Pidana 2016 sampai diputus inkrah. Sebagai Kacamata pengawas penyidik, kalau berkas Perkara Pidana polisi sudah diterima Ke jaksa, Lalu disidangkan lalu hakim sudah memutuskan inkrah, kerja itu seharusnya 100 persen perfek,” ujarnya.
Maka ketika putusan inkrah disebut memunculkan spekulasi-spekulasi buruk, hingga dugaan salah tangkap, Aryanto sudah sempat menyarankan Sebagai mengajukan Peninjauan Kembali (PK) jauh Sebelumnya Pegi mengajukan praperadilan tersebut.
“Tapi kan polisi dituduh tidak profesional, kerja polisi Disorot tidak benar Sesudah muncul Layar Lebar tersebut. Sebelum dulu saya sudah mengatakan kalau kerja polisi yang dulu Disorot tidak benar, dan Lalu putusan itu Disorot sesat salah satu cara adalah mengajukan PK Sebagai merevisi atau menganulir putusan yang sudah inkrah,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Penasihat Kapolri Ikut Lega Pegi Setiawan Berhasil Praperadilan