Pentingnya Tangani Alergi Susu Sapi Ke Anak secara Cepat dan Tepat

JAKARTA – Menurut data Ikatan Praktisi Medis Anak Indonesia (IDAI), prevalensi alergi susu sapi (ASS) Ke anak Indonesia Disekitar 2%-7,5%, Bersama protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum Setelahnya telur. Dari sebab itu, penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan Untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang ASS dan memastikan Perkembangan serta perkembangan anak tidak terganggu.

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan Di protein Untuk susu sapi yang dapat memengaruhi Perkembangan, perkembangan, dan Kesejaganan anak jika tidak ditangani Bersama cepat dan tepat. ASS ini adalah alergi Konsumsi yang paling umum Ke awal masa kanak-kanak, Bersama insidensi 2%-3% Ke tahun pertama kehidupan.

Dampak ASS bervariasi Untuk ringan hingga berat, dan dapat memengaruhi berbagai sistem Untuk tubuh. Untuk jangka pendek, ASS dapat menyebabkan ketidaknyamanan, serta kesulitan makan dan tidur. Dampak jangka panjangnya dapat mencakup berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan Perkembangan. Ke Di Itu, sifat alergi yang persisten dapat Memperbaiki risiko perkembangan Situasi atopik lain seperti asma atau eksim, Ke Lalu hari.

“Tanda ASS Ke anak dapat berbeda, tapi beberapa yang paling umum meliputi ruam Ke kulit, gatal-gatal, Justru diare. Ke Di Itu, ASS juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius, seperti anafilaksis. Umumnya, anak yang Merasakan alergi susu sapi dapat mengatasi alergi (Merasakan remisi) seiring bertambahnya usia, biasanya Di usia tiga hingga lima tahun. Akan Tetapi, ada sebagian kecil anak yang Mungkin Saja tetap Memperoleh alergi hingga dewasa,” terang Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), Praktisi Medis Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Untuk webinar Bicara Gizi yang diselenggarakan Dari Nutricia, Selasa (25/6/2024).

“Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting Untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang Bersama optimal,” lanjutnya.

Prof. Budi menekankan pentingnya mengenali Tanda-Tanda tersebut Sebelum dini dan berkonsultasi Bersama Praktisi Medis Untuk Memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.

“Tata laksana dan langkah penting lain yang harus dilakukan Dari orang tua adalah menghilangkan susu sapi Untuk Asupan Konsumsi anak, mencari sumber Konsumsi Bergizi alternatif yang Memperoleh kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan Untuk fase Perkembangan anak,” bebernya.

“Langkah Berikutnya termasuk membaca label Konsumsi Bersama cermat, dan Menyimak Perkembangan anak secara rutin. Strategi penanganan ini harus dilakukan Bersama cepat dan tepat Untuk Memangkas dampak negatif ASS, Supaya anak-anak Bersama ASS dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkembang secara optimal,” tambahnya.

Ke Pada Yang Sama, mom influencer dan ibu Bersama anak alergi susu sapi, Bunga Lenanta, berbagi pengalamannya Pada Berusaha Mengatasi serta mengatasi anak Bersama alergi tersebut.

“Sebagai seorang ibu Bersama anak yang Memperoleh ASS, tentu saya ingin anak saya tumbuh dan berkembang Bersama optimal sesuai usianya. Ketika muncul Tanda-Tanda alergi, saya segera berkonsultasi Bersama Praktisi Medis anak. Setelahnya menjalani beberapa tes, Praktisi Medis memastikan bahwa anak saya memang alergi susu sapi,” kisahnya.

“Sebelum Pada itu, kami rutin berkonsultasi Bersama Praktisi Medis, melakukan manajemen Asupan Konsumsi harian yang tepat, dan memastikan anak saya Memperoleh Konsumsi Bergizi yang cukup dan diperlukan Untuk tumbuh kembangnya,” kata Bunga lagi.

Bunga Lenanta juga mengajak para orang tua Untuk segera berkonsultasi Bersama Praktisi Medis atau ahli Kesejaganan. Jangan justru mendiagnosa sendiri alergi Ke anak.