DPW PPP Bali Menginformasikan sejumlah figur potensial menjadi pimpinan partai berlogo Kabah itu menggantikan M Mardiono. Foto/SINDOnews
Hal itu diungkapkan Bersama Plt Sekretaris DPW Bali, M Thobahul Aftoni, sekaligus merespons pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara yang mengatakan, ada syarat khusus Untuk menjadi ketua umum partai yakni, harus pernah menjabat Ketua DPW atau pengurus pusat.
Menurutnya, PPP harus menjadi partai yang lebih terbuka dan membuka diri kepada siapa pun yang ingin mengabdikan diri bersama partai. Apalagi, ia menilai, PPP Berencana Berjuang Bersama tantangan yang berat Hingga Didepan.
“PPP Hingga Didepan Berjuang Bersama tantangan yang jauh lebih berat. Maka Itu PPP butuh kombinasi kepemimpinan Bersama aspek profesional dan kultural,” kata Aftoni Untuk keterangannya, Minggu (23/6/2024).
Ia pun menjelaskan, nilai profesional yakni menguasai tata kelola organisasi partai dan mampu Menyesuaikan Bersama perkembangan politik Hingga zaman modern. Sambil kultural, kata Aftoni, bisa memahami sejarah dan kultur partai.
“Kombinasi ini sangat dibutuhkan PPP Hingga Didepan. Figur-figur Ditengah lain yang sudah muncul seperti Suharso Monoarfa tentu sangat memenuhi syarat Lantaran kader internal dan mantan ketua umum,” tutur Aftoni.
Tak hanya Suharso, ia menilai, Sandiaga Uno juga dinilai figur yang layak memimpin PPP. Apalagi, kata dia, Sandiaga masih berstatus sebagai anggota PPP.
“Kendati hanya enam bulan sebagai Ketua Bappilu Nasional PPP, saya rasa beliau (Sandiaga) sudah memahami kultur PPP,” ucapnya.
“Begitu juga Bersama Arsjad Rasjid saya rasa PPP harus terbuka Untuk siapapun yang ingin berkhidmat,” tandas Aftoni.
(maf)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: PPP Bali Ungkap Sejumlah Figur Potensial Gantikan Mardiono