Astra Financial Di Peristiwa media workshop Ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024). FOTO/Eko Edhi Caroko
Situasi ini tentu saja menjadi perhatian serius pemerintah dan juga kalangan dunia usaha. Industri keuangan diperkirakan menjadi salah satu sektor industri yang merasakan berdampak langsung Di pelemahan Nilai Mata Uang ini. Agar para pelaku Ke industri keuangan memang perlu mencermati betul perkembangan situasi ekonomi yang terus berubah
Menyikapi perkembangan Situasi makro ekonomi yang ada, Director in Charge Astra Financial 1, Suparno Djasmin mengatakan, pihaknya Di ini terus secara intensif Menyimak perkembangan indikator makro ekonomi Di waktu Di waktu. Indikator ekonomi yang selalu dipantau diantaranya Fluktuasi Harga dan tingkat suku bunga. Menurutnya dua indikator inilah yang bisa mempengaruhi Usaha Astra Financial.
Sebagai Mengurangi dampak Di gejolak Nilai Mata Uang Nilai Mata Uang Nasional Di ini, semua bentuk pinjaman Astra Financial Di mata Asing semua sudah Ke hedging. Karena Itu dampak langsung Di melemahnya Nilai Mata Uang Nasional Pada USD sudah diantisipasi Astra Financial.
Suparno Djasmin percaya Di Situasi seperti ini, Pemerintah dan Bank Indonesia (Banksentral) Memperoleh langkah langkah Keputusan secara fiskal maupun moneter yang mampu membuat perekonomian tetap bisa bergerak dan terus tumbuh.
“Semoga Pemerintah dan Banksentral bisa menjaga stabiitas Nilai Mata Uang Nilai Mata Uang Nasional, menjaga Fluktuasi Harga dan tingkat suku bunga yang kondusif,” ujarnya Ke Bandung Jumat (21/6/2024).
Ke Di Situasi ekonomi yang cukup berat seperti Di ini, Astra Financial masih bisa mencatatkan kinerja yang baik. Buktinya, sepanjang kuartal I-2024, masih bisa menctatakan laba bersih Rp 2,1 triliun. Nilai tersebut Menimbulkan Kekhawatiran 12%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun.
Astra Financial merupakan salah satu 1 Di 7 pilar Usaha Astra Group. Menaungi 14 unit Usaha Ke 8 sektor, yaitu pembiayaan, asuransi, perbankan, dana pensiun, Ilmu Pengetahuan Keuangan, uang elektronik, digital ventura dan modal ventura. Suparno menambahkan Astra Financial mengelola aset sebesar Rp 192,6 triliun per kuartal I-2024, serta mengelola 31,2 juta pelanggan Ke seluruh Indonesia.
Ke tempat yang sama, Director in Charge Astra Financial 2 Rudy Chan mengatakan, Ke Kuartal I-2024 kontribusi Astra Financial kepada Astra Group sebesar 26%. Ke Di Situasi ekonomi yang cukup menantang ini, Astra Financial masih bisa tumbuh. Tidak hanya Ke kuartal I tahun ini, tapi juga Ke tahun 2023 lalu. Laba bersih Astra Financial mencapai Rp 7.9 Triliun atau tumbuh sebesar 30%.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Strategi Astra Financial Berjuang Bersama Pelemahan Nilai Mata Uang Nasional